PEMUDIK DI REST AREA Solo Bakal Dihibur Kesenian Tradisional

Berita Kota Solo - PEMUDIK DI REST AREA Solo Bakal Dihibur Kesenian Tradisional

SOLO–Para pemudik Lebaran yang melintas dan beristirahat di titik-titik rest area Solo bakal mendapat suguhan hiburan kesenian tradisional, bahkan dapat ikut berpartisipasi dalam kesenian yang disiapkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Solo, pada H-7 hingga H+7 Lebaran.

Kepala Disbudpar Solo, Widdi Srihanto, kepada wartawan di balaikota, Selasa (31/7/2012) mengungkapkan ini adalah kali pertama Disbudpar ikut menyambut para pemudik dengan memberikan hiburan kesenian tradisional selama mereka beristirahat.

 ”Jadi nanti selain layanan kesehatan dan tempat bersantai, para pemudik juga mendapat hiburan. Ya meskipun hanya hiburan sederhana, seperti keroncong akustik atau yang lainnya dan mereka juga bisa ikut berpartisipasi,” jelas Widdi.

Ada sejumlah titik rest area yang akan diberi sajian hiburan, yakni di Pertigaan Faroka, Jl Adisucipto, Jl Bayangkara, Jurug, Kadipiro dan ringroad utara. Hiburan akan disajikan setiap hari dengan jadwal menyesuaikan jam-jam paling ramai.

Dalam hal itu, Widdi mengatakan pihaknya melibatkan sanggar-sanggar, kelompok seni dan lain-lain yang ada di Kota Solo. Hal itu sekaligus sebagai upaya pemberdayaan para seniman untuk menampilkan mereka. “Secara luas, dari sisi branding kota, sajian hiburan ini akan jadi daya tarik dan penanda khas bahwa mereka sudah memasuki wilayah Solo,” ujar Widdi.

Sementara dari sisi kesehatan, Dinas Kesehatan Kota (DKK) juga telah menyatakan kesiapan untuk menyambut dan melayani para pemudik di titik-titik rest area. Kepala DKK Solo, dr Siti Wahyuningsih, mengatakan jadwal tim jaga sudah disusun, termasuk penempatan wilayah tugas para tenaga medis yang berasal dari puskesmas-puskesmas.

Kendati demikian, puskesmas juga tetap akan memberikan pelayanan seperti biasa. Demikian pula dengan mobil ambulans. “Semua ambulans nanti akan disiagakan. Sebelumnya juga akan kami apelkan untuk memeriksa kondisinya,” kata Ning, sapaan akrabnya, kepada wartawan, Selasa.


Berita Selasa, 31/7/2012 - sumber: Solopos

Berita Lainnya:
  • GPH HERWASTO KUSUMO Dinilai Sangat Berkomitmen Dengan Karya Mangkunegaran
  • DITEMUKAN, MAKANAN RINGAN Diduga Dicampur Bahan Plastik
  • DPRD: Pengelolaan Dana di BLUD GLH Tidak Jelas
  • STASIUN JEBRES Akan Dipasangi Display Pemantau Tiket
  • PLAT MERAH Per 1 Agustus Gunakan BBM Non Subsidi
  • GPH HERWASTO KUSUMO Dinilai Sangat Berkomitmen Dengan Karya Mangkunegaran

    Berita Kota Solo - GPH HERWASTO KUSUMO Dinilai Sangat Berkomitmen Dengan Karya Mangkunegaran

    SOLO–GPH Herwasto Kusumo dinilai sebagai tokoh seni yang sangat berkominten dengan karya-karya Mangkunegaran khususnya tari.

    Hal tersebut seperti diungkapkan Plh Bupati Mondropuro Mangkunegaran, Mas Ngabehi Supriyanto, Selasa (31/7/2012). Ia menambahkan almarhum yang juga  merupakan pendiri sanggar seni Soerya Soemirat tersebut telah menciptakan banyak karya tari.

    Seperti diberitakan sebelumnya, GPH Herwasto Kusumo yang merupakan adik bungsu KGPAA Mangkunegoro IX, meninggal dunia, Selasa (31/7/2012) sekitar pukul 12.30 di RS Kasih Ibu, Solo.


    Berita Selasa, 31/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • DITEMUKAN, MAKANAN RINGAN Diduga Dicampur Bahan Plastik
  • DPRD: Pengelolaan Dana di BLUD GLH Tidak Jelas
  • STASIUN JEBRES Akan Dipasangi Display Pemantau Tiket
  • PLAT MERAH Per 1 Agustus Gunakan BBM Non Subsidi
  • BRAMA KUMBARA Bakal Hibur Warga Soloraya…
  • DITEMUKAN, MAKANAN RINGAN Diduga Dicampur Bahan Plastik

    Berita Kota Solo - DITEMUKAN, MAKANAN RINGAN Diduga Dicampur Bahan Plastik

    Api menyala saat disulutkan dengan makanan cumi-cumi yang diproduksi oleh salah satu industri rumah tangga di Kelurahan Jagalan, Jebres. BPSK Solo menduga makanan tersebut mengandung zat-zat tertentu yang membahayakan kesehatan. Foto diambil, Selasa (31/7/2012) di BPSK. (Aries Susanto/JIBI/SOLOPOS)


    Berita Selasa, 31/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • DPRD: Pengelolaan Dana di BLUD GLH Tidak Jelas
  • STASIUN JEBRES Akan Dipasangi Display Pemantau Tiket
  • PLAT MERAH Per 1 Agustus Gunakan BBM Non Subsidi
  • BRAMA KUMBARA Bakal Hibur Warga Soloraya…
  • PASAR MURAH: Tak Tertib, Pasar Murah Sembako YAS Ditunda
  • DPRD: Pengelolaan Dana di BLUD GLH Tidak Jelas

    Berita Kota Solo - DPRD: Pengelolaan Dana di BLUD GLH Tidak Jelas

    SOLO-DPRD Kota Solo berencana membentuk panitia kerja (panja) untuk menelusuri pengelolaan dana di Badan Layanan Umum Daerah Griya Layak Huni (BLUD GLH). Hal itu menyusul ketidakjelasan aliran dana di badan yang sengaja dibentuk Pemerintah Kota (Pemkot) untuk mengelola bantuan senilai Rp9 miliar dari United Nation (UN) Habitat sejak tahun 2009 itu. Bantuan tersebut sedianya dikucurkan untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah dalam program rehab rumah tak layak huni (RTLH).

    Ketua DPRD Kota Solo, YF Sukasno, mengemukakan rencana pembentukan panja merupakan rekomendasi dari jajaran Komisi IV untuk menyikapi belum optimalnya peranan BLUD GLH yang diharapkan bisa menjadi lembaga penjamin bagi warga Solo yang berpenghasilan rendah, dalam mengajukan kredit atau pinjaman ke bank untuk merehab rumah mereka.

    “Itu [pembentukan panja] merupakan rekomendasi dari Komisi IV untuk menyikapi permasalahan di BLUD GLH. Hal itu setelah Komisi IV beberapa kali mengundang pejabat terkait, baik dari Bapermas [Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Bapermas P3A&KB)] maupun BLUD GLH,” ujar Sukasno ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (30/7).

    Ketidakjelasan pengelolaan dana di BLUD GLH, diakui Sukasno, mengemuka dalam rapat sinkronisasi Badan Anggaran dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) tentang kebijakan umum perubahan anggaran dan prioritas plafon anggaran sementara (KUPA-PPAS) APBD Perubahan (APBD-P) 2012, pekan lalu. Saat itu, menurut Sukasno, TAPD tidak bisa menjelaskan secara detil pengelolaan dana senilai Rp9 miliar terlebih karena tidak masuk dalam laporan APBD.

    Hal senada disampaikan Wakil Ketua DPRD Kota Solo, Supriyanto. Dalam rapat tersebut, selain Rp9 miliar dari UN Habitat, ternyata diketahui ada dana senilai Rp1 miliar yang dikelola BLUD GLH.

    “Dana Rp1 miliar itu menurut TAPD untuk operasional. Tapi kami belum mengetahui pasti sumber dananya dari mana. Saat itu TAPD juga tidak bisa menjelaskan berapa dana yang telah tersalur dan tersisa, serta besaran bunga yang diperoleh dari pengelolaan dana bantuan UN Habitat tersebut saat ini,” kata Supriyanto.

    Supriyanto menambahkan dibentuknya panja adalah untuk menelusuri aliran dana yang dikelola BLUD GLH tersebut.


    Berita Selasa, 31/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • STASIUN JEBRES Akan Dipasangi Display Pemantau Tiket
  • PLAT MERAH Per 1 Agustus Gunakan BBM Non Subsidi
  • BRAMA KUMBARA Bakal Hibur Warga Soloraya…
  • PASAR MURAH: Tak Tertib, Pasar Murah Sembako YAS Ditunda
  • PASAR KADIPOLO: Perbaikan Atap Lantai II Dilakukan di 2013
  • STASIUN JEBRES Akan Dipasangi Display Pemantau Tiket

    Berita Kota Solo - STASIUN JEBRES Akan Dipasangi Display Pemantau Tiket

    SOLO–Guna meningkatkan pelayanan, Stasiun Kereta Api (KA), Jebres bakal memasang display  pemantau tiket di ruang tunggu calon penumpang. Melalui display  itu ia berharap calon penumpang bisa melihat ketersediaan tiket KA tanpa harus mengantre di loket.

    Kepala Stasiun Jebres, Eksam, Senin (30/7/2012), mengatakan display  tersebut menampilkan data tentang ketersediaan tiket dan jumlah penumpang di Jebres. Data yang ditampilkan selalu di update  setiap menit. Layar tersebut tersambung langsung dengan sistem pembayaran di loket. “Per harinya sekitar 300 tiket habis terjual. Jadi kalau ada perubahan data, di display  itu bisa langsung berubah juga,” ucapnya saat ditemui Solopos.com, Senin, di kantornya.

    Eksam mengatakan biasanya calon pembeli tiket harus mengantre panjang sekadar ingin menanyakan ketersediaan tiket di Stasiun Jebres. Memperoleh informasi dengan cara itu, menurutnya sangat tidak efektif. “Antrean jadi sangat panjang jelas semakin memperlambat pelayanan,” ucapnya saat ditemui Espos, di kantornya.

    Lebih lanjut, Eksam, mengaku belum tahu pasti kapan display  itu bakal dipasang. Sembari menunggu display  itu terpasang, saat ini pemantauan ketersediaan tiket KA di Stasiun Jebres bisa dilihat melalui papan pengumuman yang diletakkan di lobi stasiun. “Saya ingin maksimal sebelum lebaran  sudah terpasang, agar bisa segera dimanfaatkan,” ucapnya.


    Berita Senin, 30/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • PLAT MERAH Per 1 Agustus Gunakan BBM Non Subsidi
  • BRAMA KUMBARA Bakal Hibur Warga Soloraya…
  • PASAR MURAH: Tak Tertib, Pasar Murah Sembako YAS Ditunda
  • PASAR KADIPOLO: Perbaikan Atap Lantai II Dilakukan di 2013
  • PDAM SOLO Bakal Tambah Ribuan Sambungan Air
  • PLAT MERAH Per 1 Agustus Gunakan BBM Non Subsidi

    Berita Kota Solo - PLAT MERAH Per 1 Agustus Gunakan BBM Non Subsidi

    SOLO- Mulai satu Agustus kendaraan berpelat merah harus menggunakan bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi. Sementara, jatah BBM mobil dinas tidak dikurangi, hanya dikonversi.

    Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Budi Suharto, Senin (30/7/2012), mengatakan penetapan aturan itu mengacu pada Surat Edaran (SE) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Dalam SE itu menunjuk pada upaya untuk mewujudkan konsep efisiensi tanpa menghilangkan efektivitas.

    Budi menerangkan surat perintah resmi dari Gubernur Jateng tentang penggunaan BBM no-subsidi belum keluar. Namun berdasarkan pemberitahuan dari media cetak dan elektronik sejumlah daerah akan serempak menerapkan aturan itu per satu Agustus. “Selama ini surat Gubernur hanya surat edaran yang bersifat general. Sampai detik ini belum saya terima perintah resmi. Tapi surat edaran ke sejumlah dinas di Solo tentang penggunaan BBM non-subsidi itu akan kami edarkan segera,” ucapnya kepada wartawan, Senin, di Balai Tawangarum Solo.

    Budi menambahkan dalam penerapan aturan itu per Agustus nanti jatah BBM Mobil dinas tak ada yang dikurangi, hanya dikonversi dari premium ke pertamax. Akibatnya, di beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD) banyak yang mengalami penambahan biaya. Di Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Solo misalnya, jatah BBM mobil dinas bertambah Rp331 juta. Dana tambahan itu, kata dia, bakal diajukan dalam rapat Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah (APBD) perubahan.

    “Penambahan setiap dinas berbeda disesuaikan dengan aset kendaraannya,” tambahnya.

    Lebih lanjut, Budi, mengaku  meminta SPBU di Solo untuk turut memantau penggunaan BBM non subsidi bagi mobil berpelat merah. Pasalnya, pemantauan paling efektif menurutnya berada di hulu yaitu di sejumlah SPBU. Sementara, kalaupun ada pelanggaran ia mengaku bakal melaporkan kepada inspektorat agar turut memantau di  beberapa titik SPBU.

    “Tapi kalau urusan sanksi saya enggak tahu karena itu adalah kewenangan kementerian, bukan kami. Kami hanya memastikan kalau enggak ada PNS yang menggunakan bahan bakar bersubsisid lagi per satu Agustus,” tandasnya.


    Berita Senin, 30/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • BRAMA KUMBARA Bakal Hibur Warga Soloraya…
  • PASAR MURAH: Tak Tertib, Pasar Murah Sembako YAS Ditunda
  • PASAR KADIPOLO: Perbaikan Atap Lantai II Dilakukan di 2013
  • PDAM SOLO Bakal Tambah Ribuan Sambungan Air
  • Lagi, Proyek Gatot Subroto Gagal Dapat Anggaran
  • BRAMA KUMBARA Bakal Hibur Warga Soloraya…

    Berita Kota Solo - BRAMA KUMBARA Bakal Hibur Warga Soloraya…

    SOLO–Warga Soloraya dan sekitarnya bakal disuguhi atraksi ikan lumba-lumba di Alun-Alun Utara Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat selama sebulan penuh.

    Pertunjukkan si mamalia pandai itu bakal dimulai 3 Agustus -2 September 2012 dengan lakon Brama dan Kumbara. Pentas lumba-lumba tersebut digelar mulai pukul 09.30 WIB hingga  pukul 20.30 WIB.

    “Ini hiburan rakyat. Cukup tiket Rp20.000, penonton sudah bisa menikmati atraksi Brama Kumbara selama satu jam penuh,” kata Manajer Teknik Pentas Lumba-Lumba dari Wersut Seguni Indonesia (WSI), Yudiano kepada Solopos.com, Minggu (29/7/2012).

    Selain menampilkan Brama dan Kumbara, juga akan dihadirkan sejumlah satwa langka, antara lain Burung Kakak Tua Putih, Beruang Madu, serta Linsang. Selanjutnya, binatang-binatang pandai tersebut akan berkolaborasi dalam menyuguhkan atraksi di hadapan penonton.

    “Termasuk, bagi penonton yang berminat merasakan simulasi pertolongan lumba-lumba kepada manusia yang tenggelam, juga kami beri kesempatan,” paparnya.

    Selain atraksi menolong orang tenggelam, Brama dan Kumbara juga menampilkan atraksi pertandingan sepakbola, loncat silang, loncat tinggi, lingkar ganda, dan lain-lainnya. “Yang jelas, semua pertunjukkan akan kami sajikan lengkap,” paparnya.

    Panitia pertunjukkan lumba-lumba lainnya, Djoko Sutrisno menambahkan, perhelatan tersebut seebnarnya membawa misi pendidikan bagi anak-anak. Salah satunya memberikan pemahaman akan pentingnya lembaga konservasi bintang langka. “Kebetulan, WSI juga sebuah lembaga konservasi lumba-lumba,” paparnya.


    Berita Senin, 30/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • PASAR MURAH: Tak Tertib, Pasar Murah Sembako YAS Ditunda
  • PASAR KADIPOLO: Perbaikan Atap Lantai II Dilakukan di 2013
  • PDAM SOLO Bakal Tambah Ribuan Sambungan Air
  • Lagi, Proyek Gatot Subroto Gagal Dapat Anggaran
  • JELANG LEBARAN: Lima Jenis Pelanggaran Disorot BPSK
  • PASAR MURAH: Tak Tertib, Pasar Murah Sembako YAS Ditunda

    Berita Kota Solo - PASAR MURAH: Tak Tertib, Pasar Murah Sembako YAS Ditunda

    SOLO--Pasar murah sembilan bahan kebutuhan pokok (sembako) yang diselenggarakan Yayasan Amal Sahabat (YAS) di halaman Dalem Wuryoningratan Solo, Minggu (29/7/2012) pagi, terpaksa ditunda karena calon pembelinya tidak mau tertib.

    Pantauan Solopos.com, ratusan warga berkumpul dan berdesakan di luar pintu gerbang barat Wuryoningratan. Panitia sedianya memberi kesempatan sedikit demi sedikit warga itu untuk masuk dan membeli bahan makanan yang disediakan seperti beras yang sudah dibungkus dalam paket 5 kilogram, minyak goreng, gula pasir, mentega, teh, tepung terigu dan sebagainya.

    Namun, ketika pintu dibuka untuk kali pertama, warga langsung berebutan masuk, sehingga panitia kemudian menghentikan acara itu karena tidak mau mengambil risiko membahayakan warga. Ketua YAS, Ahmad Purnomo, didampingi ketua panitia acara, Rita Helmi, kepada wartawan di sela-sela acara mengaku tidak menyangka antusiasme warga akan sebesar itu.

    “Kami pikir warga yang datang tidak akan sebanyak ini soalnya ini kan pasar murah, bukan pembagian sembako gratis. Kami tidak mengantisipasi dengan membagi kupon. Ternyata begini dan karena warga tidak mau tertib, ya terpaksa kami tunda,” jelas Purnomo.

    Rita Helmi mengungkapkan ada sekitar 1 ton beras, puluhan bungkus minyak goreng, gula pasir, dan kebutuhan lainnya yang dibeli dari dana sumbangan anggota YAS. “Ini spontanitas, wong kami persiapannya juga baru tadi malam. Jadi kami tidak menyangka bakal membeludak begini,” katanya.

    Selain pasar murah sembako, pagi tadi juga digelar pasar murah pakaian lain-lain di sepanjang city walk depan Wuryoningratan. Barang-barang yang ada dijual dengan harga mulai Rp5.000.

    Purnomo menambahkan acara pagi itu merupakan agenda rutin YAS menjelang Lebaran untuk membantu warga kurang mampu. Direncanakan pada Minggu (5/8), digelar buka bersama sekaligus pembagian sembako gratis bagi 1.000-an anak yatim dan kaum duafa. Akan diberikan beasiswa bagi 500 siswa, masing-masing Rp150.000 untuk siswa SD dan Rp200.000 untuk siswa SMP.

    Salah seorang warga, Ny Ngadimin mengaku kecewa dengan penundanaan pasar murah itu. Dia mengaku datang ke tempat itu sejak pukul 06.00 WIB dan menunggu dengan harapan bisa beli sembako murah. “Ya kecewa wong nggak jadi beli beras murah. Kalau beli di pasar kan mahal,” ujarnya.


    Berita Minggu, 29/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • Yatim Mandiri Berikan Beasiswa 157 Anak Yatim
  • MASJID AL WUSTHO: Takmir Diminta Ajukan 2 Proposal Pengajuan Dana Rehab
  • PETASAN: Warga Pasar Kliwon Terganggu Pesta Mercon di Alkid
  • PROMOSI SOLO: BPPIS Dilantik, Walikota Minta Fokus Pada Segmen Pasar
  • SANTUNAN KEMATIAN: Minim, Peminat Santunan Kematian
  • PASAR KADIPOLO: Perbaikan Atap Lantai II Dilakukan di 2013

    Berita Kota Solo - PASAR KADIPOLO: Perbaikan Atap Lantai II Dilakukan di 2013

    SOLO–Terkait keluhan pedagang lantai II Pasar Kadipolo tentang udara panas karena atap pasar terbuat dari asbes, Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Kota Solo, Subagiyo mengungkapkan perbaikan sudah direncanakan diusulkan pada APBD 2013.

    Pada APBD Perubahan 2012 tidak memungkinkan karena dana yang dibutuhkan cukup besar. Nilainya antara Rp100 juta-Rp200 juta dan harus dilelang. Waktunya tidak akan cukup.

    “Itu sudah dibahas pada pertemuan Jumat (27/7/2012) lalu. Perbaikan lantai II Pasar Kadipolo akan dilakukan pada 2013. Atapnya akan diberi eternit, tangga diperbaiki, temboknya dicat ulang,” kata Subagiyo, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (29/7/2012).

    Lebih lanjut, Subagiyo menambahkan akan kembali mengadakan pertemuan dengan pedagang untuk pembahasan lebih lanjut mengenai rencana penataan pasar itu.

    Sebelumnya, pedagang Pasar Kadipolo meminta Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) memperbaiki atap lantai II sebagai bagian dari kesepakatan dalam rencana penataan pedagang. Sesuai rencana puluhan pedagang oprokan di pasar itu akan dipindahkan dan ditata di lantai II.

    Salah seorang pedagang empon-empon di lantai II Pasar Kadipolo, Ny Harto Mulyono, mengatakan, pada siang hari, udara di lantai II itu terasa panas menyengat karena atapnya yang terbuat dari asbes.  “Kalau siang panas dan gerah. Tapi mau bagaimana lagi?” ujarnya, saat ditemui wartawan di pasar itu, Minggu (29/7/2012).

    Ny Harto Mulyono, mengaku tidak keberatan dengan bergabungnya para pedagang oprokan. Namun dia menolak jika posisi tempat jualannya di lantai II itu diusik. Pedagang lainnya, Joko Sutrisno, mengatakan hal senada. Dia meminta penataan pedagang oprokan tidak mengganggu apalagi merugikan pedagang lama.

    Lebih dari itu dia meminta kondisi di lantai II itu dibenahi dulu supaya pedagang bisa berjualan dengan nyaman, tidak terganggu udara yang panas. Dengan begitu pembeli juga akan nyaman dan tidak enggan naik ke lantai II. “Ya kalau tidak diganti atapnya, paling tidak, diberi plafon untuk meredam panas. Di lantai II, terlebih kalau cuaca berganti-ganti, hujan, panas, kepala rasanya mau meledak saking panasnya,” ujar Joko.


    Berita Minggu, 29/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • Yatim Mandiri Berikan Beasiswa 157 Anak Yatim
  • MASJID AL WUSTHO: Takmir Diminta Ajukan 2 Proposal Pengajuan Dana Rehab
  • PETASAN: Warga Pasar Kliwon Terganggu Pesta Mercon di Alkid
  • PROMOSI SOLO: BPPIS Dilantik, Walikota Minta Fokus Pada Segmen Pasar
  • SANTUNAN KEMATIAN: Minim, Peminat Santunan Kematian
  • PDAM SOLO Bakal Tambah Ribuan Sambungan Air

    Berita Kota Solo - PDAM SOLO Bakal Tambah Ribuan Sambungan Air

    SOLO–Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Solo bakal menambah 4.500 sambungan rumah air bersih dan 3.000 sambungan rumah air limbah secara bertahap mulai tahun 2012 hingga 2014.

    Tahun ini, perusahaan tersebut akan memulai penambahan dua layanan itu dengan membuat 1.000 sambungan rumah air bersih dan 1.000 sambungan rumah air limbah.

    Ketua DPRD Kota Solo, Supriyanto, yang juga menjabat sebagai ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Solo, mengemukakan pembuatan sambungan rumah air bersih dan sambungan air limbah akan mendapatkan kucuran dana senilai Rp7 miliar dari APBD Perubahan (APBD-P) 2012.

    “Rapat sinkronisasi Banggar tentang KUPA-PPAS [kebijakan umum perubahan anggaran dan prioritas plafon anggaran sementara] APBD-P 2012 telah menyepakati alokasi anggaran untuk PDAM senilai Rp 7 miliar, masing-masing Rp5 miliar untuk sambungan rumah air bersih dan Rp2 miliar untuk sambungan rumah air limbah,” ujar Supriyanto ketika dihubungi melalui Ponselnya, akhir pekan kemarin.

    Dijelaskan Supriyanto, anggaran penambahan sambungan rumah air bersih dan sambungan rumah air limbah dalam bentuk penyertaan modal untuk PDAM tersebut berasal dari bantuan hibah AusAID kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melalui Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen-PU).

    “Jadi penyertaan modal dari Pemkot yang bersumber dari APBD kota tersebut hanya talangan. Sifatnya in-out. Nanti setelah proyek sambungan rumah air bersih dan sambungan rumah air limbah itu selesai akan diganti melalui dana hibah dari AusAID,” terangnya.

    Sebelumnya, Ketua DPRD Kota Solo, YF Sukasno, menyebutkan rencana penyertaan modal yang akan diberikan secara bertahap oleh Pemkot kepada PDAM hingga tahun 2014 itu nilai totalnya Rp25,5 miliar.  Untuk tahun 2013, pemasangan sambungan rumah air bersih direncanakan sebanyak 1.500 unit dan sambungan rumah air limbah sebanyak 1.000 unit. Sedangkan tahun 2014, pemasangan sambungan rumah air bersih direncanakan sebanyak 2.000 unit dan sambungan rumah air limbah sebanyak 1.000 unit.


    Berita Minggu, 29/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • Yatim Mandiri Berikan Beasiswa 157 Anak Yatim
  • MASJID AL WUSTHO: Takmir Diminta Ajukan 2 Proposal Pengajuan Dana Rehab
  • PETASAN: Warga Pasar Kliwon Terganggu Pesta Mercon di Alkid
  • PROMOSI SOLO: BPPIS Dilantik, Walikota Minta Fokus Pada Segmen Pasar
  • SANTUNAN KEMATIAN: Minim, Peminat Santunan Kematian
  • Lagi, Proyek Gatot Subroto Gagal Dapat Anggaran

    Berita Kota Solo - Lagi, Proyek Gatot Subroto Gagal Dapat Anggaran

    SOLO--Proyek penataan koridor dan pembangunan walking street di Jl Gatot Subroto, Solo, lagi-lagi gagal mendapatkan anggaran. Kementerian Perdagangan batal mengucurkan dana untuk merealisasikan rencana tersebut tahun ini. Padahal sebelumnya, pengajuan dana senilai Rp10 miliar melalui APBD Kota Solo 2012, juga telah ditolak DPRD setempat.

    Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Solo, Agus Djoko Witiarso saat dimintai informasi seputar rencana penataan koridor dan pembangunan walking street di Jl Gatot Subroto, Kamis (26/7), membenarkan belum ada kepastian dari Kementerian Perdagangn terkait pengucuran dana tersebut.

    “Ya, dari Kementerian Perdagangan belum memberikan dana itu. Tapi kalau untuk DED-nya [detail engineering design], kami sudah siap. Kalau dananya ada, bisa langsung lelang dan dikerjakan dalam waktu enam sampai sembilan bulan,” ungkap Agus.

    Namun demikian, Agus menyatakan pihaknya akan tetap mengupayakan realisasi proyek tersebut dengan mengajukan proposal, baik kepada pemerintah pusat maupun APBD kota tahun depan.

    Dihubungi terpisah, Sabtu (28/7/2012), Wakil Ketua DPRD Kota Solo, Supriyanto mengakui dalam pembahasan APBD 2012 lalu, DPRD telah menolak usulan anggaran untuk proyek penataan koridor dan pembangunan walking street di Jl Gatot Subroto tersebut.

    “Kala itu kami mengalihkannya ke bidang pendidikan karena menilai rencana itu tidak mendesak,” ungkapnya.

    Sementara dalam kebijakan umum perubahan anggaran dan prioritas plafon anggaran sementara (KUPA-PPAS) APBD Perubahan (APBD-P) 2012, Supriyanto mengatakan tidak ada usulan anggaran dari Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk proyek tersebut. Ditanya peluang proyek itu bisa didanai dengan APBD tahun depan, Supriyanto menyatakan pihaknya belum melihat urgensi penganggaran kegiatan tersebut.

    “Kami menilai proyek itu baru sebatas proyek mercusuar dengan konsep dan perencanaan yang belum matang, termasuk harus dikaji ulang dari sisi amdalalin [analisis dampak lingkungan dan lalu lintas] di kawasan itu dan sekitarnya, konsistensi para pelaku UMKM [usaha mikro, kecil dan menengah] hingga masyarakat di kawasan itu,” paparnya.


    Berita Sabtu, 28/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • Yatim Mandiri Berikan Beasiswa 157 Anak Yatim
  • MASJID AL WUSTHO: Takmir Diminta Ajukan 2 Proposal Pengajuan Dana Rehab
  • PETASAN: Warga Pasar Kliwon Terganggu Pesta Mercon di Alkid
  • PROMOSI SOLO: BPPIS Dilantik, Walikota Minta Fokus Pada Segmen Pasar
  • SANTUNAN KEMATIAN: Minim, Peminat Santunan Kematian
  • JELANG LEBARAN: Lima Jenis Pelanggaran Disorot BPSK

    Berita Kota Solo - JELANG LEBARAN: Lima Jenis Pelanggaran Disorot BPSK

    SOLO-Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Solo memetakan lima jenis pelanggaran yang bakal marak terjadi menjelang Lebaran.

    Lima pelanggaran itu ialah kenaikan tarif parkir ilegal, membanjirnya paket makanan kadaluwarsa, tak layaknya jasa travel, pengaburan daftar harga menu makanan, serta merebaknya penjualan daging glonggongan dan tiren.

    “Saat ini, sudah banyak yang menjadi korbannya. Dan hari ini, kami resmi membuka posko pengaduan baik via sms atau telpon langsung,” kata Ketua BPSK Solo, Bambang Ary Wibowo dalam jumpa pers yang digelar di ruang kerjanya, Jumat (27/7/2012).

    Layanan pengaduan itu, kata Ary, bisa melalui nomor 08122680759 atau (0271) 2077773. Layanan yang dibuka hingga akhir Agustus mendatang itu dengan cara mencantumkan nama serta kejadian, berikut kronologisnya. Dari laporan tersebut, BPSK akan segera menyampaikan kepada pihak-pihak yang berwenang, baik Pemkot Solo maupun kepolisian. “Kami minta maaf, karena hanya mampu menyalurkan semua aduan tersebut kepada pihak-pihak yang berkompeten lantaran keterbatasan SDM kami,” jelasnya.

    Hasil pemantauan BPSK, paket parcel Lebaran yang diedarkan ke masyarakat biasanya sudah nyaris kadaluarsa. Sehingga, pihaknya meminta kepada pedagang agar tak mengedarkan barang produknya menjelang kadaluwarsa itu. “Jika konsumen mengalami kerugian akibat produk parcel yang bermasalah, mereka bisa mengadukannya sebagai bentuk pelanggaran yang merugikan konsumen,” paparnya.

    Di sisi lain, pihak pelaku usaha parcel dilarang melemparkan tanggung jawab kepada pelaku usaha lain, atau pihak ketiga ketika ditemukan adanya konsumen yang dirugikabn. “BPSK juga akan memproses pidana yang mungkin timbul akibat mengkonsumsi produk tersebut kepada kepolisian,” tegasnya.

    Soal penjualan daging glonggong dan ayam tiren, Bambang mengingatkan bahwa ancaman hukumannya ialah pidana 5 tahun penjara atau denda hingga Rp2 miliar. Begitu pun soal warung makan yang tak mencantumkan daftar harga menu, hal itu juga dia awasi lantaran juga bisa mencoreng citra Kota Solo di dunia pariwisata.

    Pelanggaran yang disorot BPSK selanjutnya ialah soal kenaikan tarif parkir ilegal menjelang Lebaran. Tak hanya parkir di tepi jalan (on the street), kata Bambang, parkir di dalam gedung pun diperiksa BPSK. “Termasuk parkir di Solo Paragon Mall karena mencantumkan klausula tidak bertanggung jawab atas kehilangan kendaraan dan perlengkapannya. Karena ini jelas melanggar UU Perlindungan Konsumen,” pungkasnya.


    Berita Sabtu, 28/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • Yatim Mandiri Berikan Beasiswa 157 Anak Yatim
  • MASJID AL WUSTHO: Takmir Diminta Ajukan 2 Proposal Pengajuan Dana Rehab
  • PETASAN: Warga Pasar Kliwon Terganggu Pesta Mercon di Alkid
  • PROMOSI SOLO: BPPIS Dilantik, Walikota Minta Fokus Pada Segmen Pasar
  • SANTUNAN KEMATIAN: Minim, Peminat Santunan Kematian
  • 7 TAHUN DUET JOKOWI-RUDY PIMPIN SOLO: Spirit Melayani Belum Merata di Tingkat Bawah

    Berita Kota Solo - 7 TAHUN DUET JOKOWI-RUDY PIMPIN SOLO: Spirit Melayani Belum Merata di Tingkat Bawah
    Tujuh tahun silam, seorang juragan kayu bernama Joko Widodo (Jokowi) dan politisi PDI Perjuangan FX Hadi Rudyatmo (Rudy) memenangi pilkada Solo. Dua tahun lalu, mereka kembali berjaya dalam pilkada. Kini, setelah tujuh tahun memimpin Solo, Jokowi terancam meninggalkan Kota Bengawan.

    Kisah sukses mereka dalam memimpin Solo selama tujuh tahun memang melambungkan nama Jokowi ke kancah politik nasional. PDI Perjuangan dan Partai Gerindra pun mengusung Jokowi bersama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam pilkada DKI Jakarta. Hasilnya, mereka membalikkan prediksi dengan menjadi jawara dalam putaran I pilkada DKI Jakarta.
    Dibalik segudang prestasi yang ditorehkan selama tujuh tahun, Jokowi-Rudy masih memiliki berbagai pekerjaan rumah (PR), salah satunya reformasi birokrasi. Birokrasi jajaran Pemkot Solo dinilai masih lamban, baik dalam pelayanan administrasi kependudukan, perizinan hingga tampang yang kurang bersahabat.

    ”Dari dulu hingga sekarang, mental birokrasi itu tak berubah,” kritik Surya Baruna, pegiat Konsorsium Monitoring dan Pemberdayaan Institusi Publik (Kompip) Solo kepada Solopos.com, mengomentari tujuh tahun kepemimpinan Jokowi-Rudy. Di mata Baruna, Jokowi telah berhasil membangun sebuah fondasi layanan dasar masyarakat Solo berupa kesehatan dan pendidikan. Ia juga sosok yang tak mengenal jarak dengan warganya, tak alergi kritik serta memiliki kecepatan dan ketepatan dalam mengambil keputusan. Jokowi juga memiliki kemampuan tingkat tinggi dalam hal diplomasi dan merangkul stakeholders di Kota Solo, baik pengusaha, budayawan, agamawan, tokoh masyarakat hingga aktivis ormas dan LSM.

    Di masa kepemimpinannya pula, lahir sebuah model partisipasi warga dan elemen sektoral dalam perencanaan pembangunan kota. ”Saya kira hanya Sololah satu-satunya kota yang memakai model perencanaan pembangunan dengan melibatkan semua unsur sektoral dari bawah,” sahut Eko Setyawan, Koordinator Kompip Solo.

    Menurut catatan Eko, Jokowi juga telah berhasil memberi harapan cerah warga Solo melalui program Pelayanan Kesehatan Masyarakat Solo (PKMS) dan Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Solo (BPMKS). ”Bayangkan saja, jika orang sudah sakit, ia akan sangat rawan menjadi miskin. Begitu pun ketika anak sekolah. Jokowi berhasil memberi harapan itu,” sanjungnya.

    Meski demikian, prestasi yang diukir Jokowi bukan tanpa catatan. Pada level bawahnya, Baruna mencatat masih banyak para pejabat Pemkot Solo yang belum menangkap penuh spirit pelayanan. Para PNS, katanya, masih alergi terhadap keterbukaan dan susah menanggalkan mental birokrasi yang lamban. ”Terutama pada mental lempar tanggung jawab dan KKN itu,” jelasnya.

    Dalam proses lelang pengadaan barang misalnya. Proses lelang itu, menurut Baruna, masih jamak adanya tradisi feodal berupa setor upeti atau karena kolega yang dilakukan dengan cara yang rapi. ”Jargon Berseri Tanpa Korupsi ini rasanya masih perlu dipertanyakan lagi,” tukasnya.


    Berita Jumat, 27/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • Yatim Mandiri Berikan Beasiswa 157 Anak Yatim
  • MASJID AL WUSTHO: Takmir Diminta Ajukan 2 Proposal Pengajuan Dana Rehab
  • PETASAN: Warga Pasar Kliwon Terganggu Pesta Mercon di Alkid
  • PROMOSI SOLO: BPPIS Dilantik, Walikota Minta Fokus Pada Segmen Pasar
  • SANTUNAN KEMATIAN: Minim, Peminat Santunan Kematian
  • PENATAAN PASAR KADIPOLO: Kembali Berdialog, Pedagang-DPP Capai Kesepakatan

    Berita Kota Solo - PENATAAN PASAR KADIPOLO: Kembali Berdialog, Pedagang-DPP Capai Kesepakatan

    SOLO–Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo kembali mengadakan pertemuan dengan puluhan pedagang oprokan serta pedagang di lantai II Pasar Kadipolo, Jumat (27/7/2012) siang, untuk membahas rencana penertiban dan penataan di pasar itu.

    Pertemuan di Aula Kantor DPP Kompleks Balaikota Solo itu berlangsung cukup alot, bahkan sempat terjadi adu mulut antarpedagang hingga saling memukul meja. Belum ada kesepakatan yang diperoleh dari pertemuan yang menurut keterangan pedagang sudah kali keempat itu diadakan.

    Informasi yang diperoleh Solopos.com, ada sekitar 50 pedagang oprokan di pelataran dan lantai I Pasar Kadipolo yang akan ditata dan dipindahkan ke lantai II pasar itu. Persoalan muncul karena pedagang oprokan itu menolak pindah. Belum lagi adanya resistensi dari pedagang yang selama ini telah menempati lantai II pasar itu.

    Salah seorang pedagang yang telah menempati lantai II, Joko Sutrisno, bersama rekannya, Bambang Diyat Suparmanto, mengatakan masih pikir-pikir dengan konsep penataan yang disampaikan Kepala DPP, Subagiyo, dalam pertemuan itu. Mereka masih menunggu pembuktian dari DPP bahwa konsep itu tidak akan merugikan pedagang yang sudah nyaman di lantai II. Apalagi, tampaknya di antara pedagang oprokan juga belum sepakat pindah.

    “Bisa dilihat tadi, ada pedagang oprokan yang berkeras tidak mau pindah. Padahal saya tahu persis dia itu dulunya punya kios tapi dijual dan dia sendiri kemudian berdagang oprokan. Itu kan tidak benar,” jelas Joko, saat ditemui wartawan seusai pertemuan.

    Salah satu pedagang oprokan, Saminah, mengatakan, bersama teman-temannya tidak akan pindah kalau masih ada pembedaan perlakuan. Sebagai sesama pedagang, Saminah merasa memiliki hak yang sama.

    Kepala DPP, Subagiyo, dalam pertemuan itu sudah menjelaskan mengenai kondisi di pasar itu, di mana lahan parkirnya sudah memakan badan jalan karena pelataran Pasar Kadipolo sebagian dipakai untuk berjualan. Subagiyo mengatakan jika semua sudah ditata di lantai II sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan dagangan tidak laku.

    Berbagai masukan dari pedagang ditampung oleh Subagiyo. Namun belum ada kejelasan mengenai tindak lanjut pertemuan itu.


    Berita Jumat, 27/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • Yatim Mandiri Berikan Beasiswa 157 Anak Yatim
  • MASJID AL WUSTHO: Takmir Diminta Ajukan 2 Proposal Pengajuan Dana Rehab
  • PETASAN: Warga Pasar Kliwon Terganggu Pesta Mercon di Alkid
  • PROMOSI SOLO: BPPIS Dilantik, Walikota Minta Fokus Pada Segmen Pasar
  • SANTUNAN KEMATIAN: Minim, Peminat Santunan Kematian
  • GAJI ABDI DALEM: DPRD Usulkan Pembuatan Rekening Induk

    Berita Kota Solo - GAJI ABDI DALEM: DPRD Usulkan Pembuatan Rekening Induk

    Berita Jumat, 27/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • Yatim Mandiri Berikan Beasiswa 157 Anak Yatim
  • MASJID AL WUSTHO: Takmir Diminta Ajukan 2 Proposal Pengajuan Dana Rehab
  • PETASAN: Warga Pasar Kliwon Terganggu Pesta Mercon di Alkid
  • PROMOSI SOLO: BPPIS Dilantik, Walikota Minta Fokus Pada Segmen Pasar
  • SANTUNAN KEMATIAN: Minim, Peminat Santunan Kematian
  • SOLO BERSAMA SELAMANYA Bakal Bagikan 12.000 Paket Sembako

    Berita Kota Solo - SOLO BERSAMA SELAMANYA Bakal Bagikan 12.000 Paket Sembako

    SOLO--Kalangan pengusaha dan stakeholder Kota Solo yang tegabung dalam Solo Bersama Selamanya (SBS) bakal mengadakan kegiatan sosial, di Lapangan Kottabarat, Banjarsari Minggu (12/8/2012).

    Dalam kegiatan bertajuk Solo Berbagi Rayakan Lebaran 2012 itu SBS bakal membagikan 12.000 paket sembilan bahan pokok (sembako) kepada masyarakat  kurang mampu.  Paket sembako yang dibagikan di antaranya berisi lima kilogram beras, teh, satu kilogram gula pasir dan mie instan.

    Ketua SBS, Adib Ajiputra, menjelaskan kegiatan itu diselenggarakan atas kerjasama  SBS dengan 60 organisasi/lembaga sosial, keagamaan, dan perusahaan yang ada di Kota Solo. Adib menuturkan jumlah maupun nilai paket sembako yang bakal dibagikan meningkat dibanding tahun 2011 dalam kegiatan serupa.

    Diterangkannya, tahun 2012 paket yang dibagikan sebanyak 10.000 paket sembako dengan tiap paket seharga Rp70.000. “Untuk tahun ini paketnya sebanyak 12.000 dengan nilai Rp75.000/paket,” ungkapnya saat menggelar jumpa pers di sebuah rumah makan di Banjarsari, Kamis (26/7/2012).

    Adib menjelaskan kegiatan tersebut digelar lantaran masih banyak masyarakat yang membutuhkan sembako menjelang Lebaran. Selain itu, kegiatan juga dilakukan sebagai wujud keprihatinan lantaran harga sembako yang terus merangkak naik.  “Kegiatan ini  untuk merasakan kebersamaan, meningkatkan silaturahmi. Kegiatan juga untuk mengakomodasi perusahaan yang menyalurkan dana CSR [coorporate social responsilbility],” tambahnya.

    Sembako bakal dibagikan dengan sistem penjadwalan disesuaikan dengan warna kupon yang diterima. Sebelum pembagian paket dilakukan, lanjut Adib, pihaknya telah menerjunkan tim guna membagikan kupon ke seluruh masyarakat Kota Solo yang benar-benar membutuhkan.


    Berita Jumat, 27/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • Yatim Mandiri Berikan Beasiswa 157 Anak Yatim
  • MASJID AL WUSTHO: Takmir Diminta Ajukan 2 Proposal Pengajuan Dana Rehab
  • PETASAN: Warga Pasar Kliwon Terganggu Pesta Mercon di Alkid
  • PROMOSI SOLO: BPPIS Dilantik, Walikota Minta Fokus Pada Segmen Pasar
  • SANTUNAN KEMATIAN: Minim, Peminat Santunan Kematian
  • Yatim Mandiri Berikan Beasiswa 157 Anak Yatim

    Berita Kota Solo - Yatim Mandiri Berikan Beasiswa 157 Anak Yatim

    SOLO- Lembaga Amil Zakat Yatim Mandiri Solo memberikan beasiswa kepada 150 anak yatim, Rabu (25/7), di depan Taman Hiburan rakyat (THR) Sriwedari, Solo.

    Pimpinan Yatim Mandiri, Eky Ariani, Rabu, mengatakan sumbangan yang diberikan kepada anak yatim se-Soloraya itu sekitar Rp44,8 juta. Sumbangan diberikan kepada anak yatim dari semua jenjang pendidikan, baik SD, SMP, SMA hingga kuliah. Kegiatan serupa, kata Eky, diadakan dua kali setahun.

    Eky menambahkan beasiswa bernama Beasiswa Yatim Prestasi (Bestari) itu tidak diberikan kepada semua anak yatim. Namun anak yatim berprestasi dengan nilai rata-rata 6,5 bagi seluruh anak yatim dari yayasan yatim piatu maupun non yayasan.

    Pemberian beasiswa itu, kata Eky, diberikan juga dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN). Dalam acara yang bertema meraih mimpi itu, ia berharap beasiswa yang diberikan dapat digunakan para siswa meraih cita-cita yang mereka impikan.

    “Kami undang pula para donatur untuk menumbuhkan kebersamaan dengan anak yatim,” ucapnya saat ditemui Solopos.com, Rabu, di lokasi acara.

    Sementara, sejumlah anak yatim penuh antusias datang didampingi keluarga mereka. Sri Rejeki, 14, misalnya, sejak dua tahun lalu ia mendapatkan beasiswa dari Yatim Mandiri.  “Senang mendapatkan beasiswa, bisa membantu meringankan biaya sekolah saya,” tuturnya.


    Berita Kamis, 26/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • MASJID AL WUSTHO: Takmir Diminta Ajukan 2 Proposal Pengajuan Dana Rehab
  • PETASAN: Warga Pasar Kliwon Terganggu Pesta Mercon di Alkid
  • PROMOSI SOLO: BPPIS Dilantik, Walikota Minta Fokus Pada Segmen Pasar
  • SANTUNAN KEMATIAN: Minim, Peminat Santunan Kematian
  • DISKUSI Tentang Perempuan, Kota dan Air Bersih
  • MASJID AL WUSTHO: Takmir Diminta Ajukan 2 Proposal Pengajuan Dana Rehab

    Berita Kota Solo - MASJID AL WUSTHO: Takmir Diminta Ajukan 2 Proposal Pengajuan Dana Rehab
    SOLO - Takmir Masjid Al Wustho diminta mempersiapkan dua proposal terkait pengajuan rehab masjid tersebut. Dua proposal itu berisi rincian rehab dengan skala besar dan kecil.

    Hal itu disampaikan Ketua DPRD Solo, YF Sukasno, saat mendatangi takmir masjid, Rabu (25/7/2012). Diungkapkannya, rehab masjid dengan skala kecil bakal dipihaki melalui APBD-Perubahan 2012. Sedangkan rehab besar bakal diajukan untuk mendapat pemihakan dari APBN 2013. “Karena APBD Kota Solo terbatas. Selain itu, bangunan ini termasuk BCB [Benda Cagar Budaya], untuk rehab besar tentu sumber dananya dari APBN,” jelasnya.

    Disinggung konsultasi dengan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3), Sukasno menyatakan hal tersebut menjadi kewenangan Pemkot. “Kami harapkan takmir bisa konsultasi ke Pemkot terkait teknis rehab dari BP3,” tuturnya.

    Ketua Takmir Masjid Al Wustho, M Thoha Musthofa, mengungkapkan rehab kecil bakal menelan biaya senilai Rp200 juta hingga Rp300 juta. Rehab tersebut dilakukan untuk mengganti kayu kanopi yang mengelilingi bangunan utama masjid.
    “Kayu-kayunya sudah banyak yang rapuh. Dulu kami pernah memperbaikinya secara swadana, tetapi baru mendapat beberapa titik akhirnya berhenti. Karena bahan yang digunakan untuk mengganti harus kayu jati tua dan harganya mahal,” katanya. Selain itu, Thoha menjelaskan untuk rehab kecil pihaknya juga mengajukan penggantian keramik tempat wudu pria serta membantu penyelesaian perbaikan paving yang saat ini dikerjakan secara swadana.

    Sementara itu, terkait rehab besar yang bakal diajukan untuk mendapat alokasi dari APBN 2013, Thoha mengungkapkan pihaknya mengusulkan untuk melakukan penggantian atap masjid. “Atap kami usulkan dikembalikan seperti bangunan semula, berupa sirap,” terangnya.

    Thoha menuturkan berdasarkan perhitungan yang dilakukan 2009 silam, penggantian atap masjid dari genting menjadi sirap tersebut diperkirakan menghabiskan dana Rp1 miliar. “Dari perhitungan mendekati 2009 lalu, harganya sekitar Rp1 miliar. Kalau dinominalkan sekarang yang bisa lebih dari dana tersebut,” ungkapnya.

    Di sisi lain, Thoha mengungkapkan selama ini hampir saban tahun pihaknya mendapat dana hibah senilai Rp1,5 juta/tahun. Namun, dana tersebut sangat minim untuk dimanfaatkan guna perbaikan masjid. “Dana tersebut kami sampaikan ke poliklinik saja. Tidak cukup untuk memperbaiki bangunan masjid,” tuturnya.


    Berita Rabu, 25/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • PETASAN: Warga Pasar Kliwon Terganggu Pesta Mercon di Alkid
  • PROMOSI SOLO: BPPIS Dilantik, Walikota Minta Fokus Pada Segmen Pasar
  • SANTUNAN KEMATIAN: Minim, Peminat Santunan Kematian
  • DISKUSI Tentang Perempuan, Kota dan Air Bersih
  • DPRD SAYANGKAN TAPD Hanya Ajukan Pembelian 1 Backhoe
  • PETASAN: Warga Pasar Kliwon Terganggu Pesta Mercon di Alkid

    Berita Kota Solo - PETASAN: Warga Pasar Kliwon Terganggu Pesta Mercon di Alkid

    SOLO- Warga di Kelurahan Gajahan, Baluwarti, serta Gurawan, Pasar Kliwon diresahkan oleh suara keras petasan setiap malam di Alun-Alun Kidul (Alkid) Keraton Kasunanan Surakata.

    Warga mendesak aparat polisi agar menggelar patroli rutin di kawasan Alkid lantaran jumlah penyulut petasan tak terhitung banyaknya. “Warga tak bisa berbuat apa-apa, sebab jumlah pengunjung Alun-Alun Kidul sangat banyak,” kata Ketua Karangtaruna Kelurahan Gajahan, M Ridho kepada Solopos.com, Rabu (25/7/2012).

    Menurut Ridho, suara petasan itu diduga disulut dari kembang api yang disertai bunyi petasan di ujungnya. Sebab, setiap kali terdengar suara melengking panjang, selalu disertai suara keras yang mengejutkan warga yang tinggal di sekitar Alkid.

    “Ketenangan warga sekitar sangat terusik. Bahkan, banyak warga yang memiliki orangtua berusia lanjut usia dan bayi marah-marah lantaran kaget dengan suara mercon dari Alun-Alun Kidul,” paparnya.

    Suara petasan, kata Ridho, mulai terdengar setelah pukul 20.00 WIB. semakin malam, suara petasan itu saling bersahutan layaknya pesta mercon di malam hari. “Sekitar pukul 22.00 WIB, baru reda. Namun, habis salat tarawih, suara mercon dar-der-dar-der sangat meresahkan warga,” ujarnya.

    Terkait itulah, Ridho meminta aparat polisi setempat agar menggelar patroli tiap malam di kawasan Alkid. Sebab, jika tak ada polisi yang patroli atau mengingatkan larangan main petasan di Alkid, suara petasan akan sulit dibendung. “Minimal, polisi keliling di alun-alun tiap malam khusus saat Ramadan. Biar warga juga tenang,” ungkapnya.

    Menanggapi hal itu, Ketua Forum Kemitraan Perpolisian Masyarakat (FKPM) Pasar Kliwon, Syahrurrozi menegaskan bahwa tanggungjawab mengingatkan permainan petasan sebenarnya bukan hanya aparat polisi. Namun, semua warga, termasuk tokoh masyarakat, tokoh agama, serta orangtua juga punya kewajiban mengingatkan bahaya kembang api dan petasan. “Sebab, itu jelas-jelas mengganggu kantibmas [keamanan, ketertiban masyarakat]. Jadi, semua harus mengingatkan,” tegasnya seraya akan terus mengingatkan bahaya mercon kepada warga.

    Menurut Rozi, selama ini ada pemahaman yang salah dalam menghormati Bulan Suci Ramadan. Salah satunya ialah setiapkali datang Ramadan, penjualan petasan meningkat tajam. Padahal, katanya, main petasan itu sama dengan membikin onar masyarakat. “Jadi, kalau habis salat tarawih terus menyulut petasan, itu sama saja habis sembahyang bikin kacau masyarakat,” tegasnya.


    Berita Rabu, 25/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • PROMOSI SOLO: BPPIS Dilantik, Walikota Minta Fokus Pada Segmen Pasar
  • SANTUNAN KEMATIAN: Minim, Peminat Santunan Kematian
  • DISKUSI Tentang Perempuan, Kota dan Air Bersih
  • DPRD SAYANGKAN TAPD Hanya Ajukan Pembelian 1 Backhoe
  • RAMADHAN: Dari Bagasi Mobil Pak Wali Harapan Mereka Terpenuhi
  • PROMOSI SOLO: BPPIS Dilantik, Walikota Minta Fokus Pada Segmen Pasar

    Berita Kota Solo - PROMOSI SOLO: BPPIS Dilantik, Walikota Minta Fokus Pada Segmen Pasar
    SOLO â€" Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi) akhirnya melantik pengurus Badan Promosi Pariwisata Daerah Solo (BPPIS), Selasa (24/7/2012). Pelantikan yang dihelat di Bale Tawangarum, kompleks Balaikota Solo tersebut diikuti seluruh jajaran pengurus BPPIS dan sejumlah stakeholder pariwisata.

    Pengurus BPPIS meliputi Tim Pengarah Sumartono Hadinoto, Priyo Hadi Susanto, Subandono, dan Haryanto MT (Gareng). Dewan Pakar Bambang Natur Rahadi, Abdullah Soewarno, Flora Izza, Bambang Irawan, dan Budi Sartono. Sedangkan Ketua Hidayatullah Albanjari, Wakil Ketua Suharto, Sekretaris Purnomo Warasto, dan anggota BPPIS Purwanto, Daryono, Retno Dewi Suci, Bambang Ary Wibowo, Djuritno, Bambang Gunadi, serta Adhi Kumaedi.

    Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan pentingnya BPPIS fokus mengurus anggaran promosi kota. Dia pun mendorong DPRD memberi dukungan terkait hal anggaran. “Anggaran tidak bisa setengah-setengah. Promosi tidak bisa setengah-setengah, nanti tidak jadi,” kata Walikota. Jokowi menggambarkan banyak negara mencapai sukses karena berhasil melakukan promosi. Dan, untuk keberhasilan itu tidak sedikit dana harus digelontorkan. Dia menyebutkan 60-70% anggaran Jepang digelontorkan untuk promosi.

    Lebih jauh, Walikota berpesan pada pengurus BPPIS yang telah dilantik agar menggenjot promosi hotel melati yang saat ini dinilai kurang. Jokowi juga meminta BPPIS fokus menentukan segmen pasar yang disasar. “Harus jelas segmennya. Pasar lokal bisa dicari, saya tidak tahu apa. Kalau ke luar, Singapura dan Malaysia itu sudah lebih dari cukup.”

    Terkait anggaran, Hidayat mengatakan BPPIS tidak hanya mengharapkan hibab pemerintah, melainkan ingin sumber dana terjamin secara berkelanjutan. Untuk itu, dibutuhkan peraturan daerah (Perda) yang mengatur mengenai pendanaan promosi. Hidayat menjelaskan dana promosi wisata bisa beradal dari banyak sumber, seperti penyisihan pajak (tax refund) hotel dan restoran dan sponsorship dari kalangan swasta.

    Merujuk pada konsep pendanaan Kota Jogja dan Kabupaten Sleman yang telah menerapkan tax refund, dia mengatakan Solo berpeluang mendapat dana hingga milyaran rupiah dari sumber itu. “Kota Jogja disisihkan 5%, Kabupaten Sleman 9%. Di Sleman, penyisihan itu bisa sampai Rp1,6 milyar/tahun,” katanya.

    Disinggung mengenai kebutuhan dana, Hidayat mengatakan promosi Kota Solo diperkirakan membutuhkan dana Rp1,2 miliar. Selama ini, untuk kebutuhan promosi BPPIS bergantung pada dana hibah Rp50 juta/tahun dan pihak swasta. Hanya saja, dia mengakui tidak semudah itu menerapkan tax refund. Kota Solo harus memiliki Ripka sebelum Perda. Hidayat memperkirakan Ripka yang disusun Pemkot baru bisa ditetapkan akhir 2013 atau 2014, sehingga realisasi tax refund baru bisa dilaksanakan 2015 mendatang.


    Berita Selasa, 24/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • SANTUNAN KEMATIAN: Minim, Peminat Santunan Kematian
  • DISKUSI Tentang Perempuan, Kota dan Air Bersih
  • DPRD SAYANGKAN TAPD Hanya Ajukan Pembelian 1 Backhoe
  • RAMADHAN: Dari Bagasi Mobil Pak Wali Harapan Mereka Terpenuhi
  • Wah, Ternyata Ada Sumur Bersejarah di Dalam Pasar Kliwon!
  • SANTUNAN KEMATIAN: Minim, Peminat Santunan Kematian

    Berita Kota Solo - SANTUNAN KEMATIAN: Minim, Peminat Santunan Kematian

    SOLO--Jumlah peminat program santunan kematian di Kota Solo tahun ini merosot jauh dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 800-an warga.

    Salah satu penyebabnya ialah pemberitahuan kepada warga miskin terlalu mepet lantaran sebelumnya sempat terganjal oleh aturan hukum.

    Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Solo, Singgih Yudoko mengatakan, saat ini jumlah warga yang mengajukan permohonan santunan kematian baru mencapai 20 orang atau tak lebih dari 4% dari kuota. Jumlah itu pun masih belum melalui tahapan seleksi petugas.

    “Sangat sedikit [peminatnya]. Baru 20 orang yang mendaftar,” kata Singgih kepada Solopos.com, Selasa (24/7) di ruang kerjanya.

    Singgih memprediksi, jumlah warga miskin yang mengajukan permohonan santunan kematian tidak akan  mencapai 100-an orang hingga disahkannya APBD-Perubahan 2012. Hal itu bisa dimaklumi lantaran sosialisasi kepada warga terlalu mepet dengan pengajuan anggaran. “Kami juga belum tahu bagaimana anggarannya. Apakah sesuai nama yang kami ajukan atau sesuai plafon,” paparnya.

    Harga Diri

    Selain sosialisasi yang mepet, persoalan lain yang membikin penyerapan dana santunan kematian minim ialah karena harus melalui pengajuan oleh keluarga yang bersangkutan langsung.

    Hal ini berbeda dengan pemberian santunan bagi warga miskin lainnya yang cukup melalui data, seperti raskin, bantuan rumah tak layak huni (RTLH) serta bantuan sosial lainnya.  Artinya, cukup dengan data tanpa pengajukan permohonan dahulu oleh yang bersangkutan, bantuan bisa dicairkan.

    Singgih beralasan, pengajuan permohonan santunan kematian harus dari keluarga yang bersangkutan langsung adalah faktor harga diri. Sebab, katanya, tak menutup kemungkinan keluarga yang bersangkutan enggan menerima santunan kematian dengan alasan harga diri. Meski demikian, Singgih akan terus melakukan sosialiasi kepada masyarakat terkait program tersebut.


    Berita Selasa, 24/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • DISKUSI Tentang Perempuan, Kota dan Air Bersih
  • DPRD SAYANGKAN TAPD Hanya Ajukan Pembelian 1 Backhoe
  • RAMADHAN: Dari Bagasi Mobil Pak Wali Harapan Mereka Terpenuhi
  • Wah, Ternyata Ada Sumur Bersejarah di Dalam Pasar Kliwon!
  • HIBURAN MALAM: Saat Ramadan, Tempat Hiburan pun Hening
  • DISKUSI Tentang Perempuan, Kota dan Air Bersih

    Berita Kota Solo - DISKUSI Tentang Perempuan, Kota dan Air Bersih

    SOLOâ€"Permasalahan sosial yang ada di Kota Solo akan dibahas dalam diskusi tentang perempuan, kota dan air bersih di Balai Soedjatmoko, Jumat (27/7) malam.

    Diskusi tersebut akan diisi narasumber seperti Hari Mulyadi, V Kirdjito (budayawan) dan Hariani Panca Putri (YAPHI).

    Menurut pengelola Balai Soedjatmoko, Yunanto Sutyastomo, persoalan air bersih saat ini juga menjadi persoalan bagi perempuan perkotaan, terlebih ibu rumah tangga. Mereka, imbuhnya, menjadi subyek yang langsung berhadapan dengan semakin sulitnya mencari air dan komersialisasi air.

    “Sementara pemerintah belum mampu memenuhi kebutuhan air bersih dalam skala luas,” tuturnya kepada Solopos.com, Selasa (24/7/2012).


    Berita Selasa, 24/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • DPRD SAYANGKAN TAPD Hanya Ajukan Pembelian 1 Backhoe
  • RAMADHAN: Dari Bagasi Mobil Pak Wali Harapan Mereka Terpenuhi
  • Wah, Ternyata Ada Sumur Bersejarah di Dalam Pasar Kliwon!
  • HIBURAN MALAM: Saat Ramadan, Tempat Hiburan pun Hening
  • DPRD Desak Pencairan Dana GTT/PTT
  • DPRD SAYANGKAN TAPD Hanya Ajukan Pembelian 1 Backhoe

    Berita Kota Solo - DPRD SAYANGKAN TAPD Hanya Ajukan Pembelian 1 Backhoe

    SOLO-Kalangan DPRD Kota Solo menyayangkan pengajuan anggaran pengadaan backhoe oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Dalam kebijakan umum perubahan anggaran dan prioritas plafon anggaran sementara (KUPA-PPAS) APBD Perubahan (APBDP) 2012, hanya diusulkan satu unit.

    Menurut kalangan Dewan, untuk mengatasi persoalan endapan kali dan saluran yang terdapat di Kota Solo, setidaknya dibutuhkan dua unit jenis alat berat tersebut. Wakil Ketua DPRD Kota Solo, Supriyanto, mengatakan pengerukan endapan kali dan saluran menjadi salah satu prioritas rencana pengalokasian anggaran dalam APBDP 2012, di samping pembangunan kawasan Solo bagian utara.

    Untuk mengatasi persoalan pendangkalan di sejumlah anak sungai Bengawan Solo itu, diperlukan alat berat berupa backhoe untuk pengerukan. “Ada sejumlah anak sungai dan kali yang memerlukan penanganan segera agar pendangkalan anak-anak sungai itu dapat diatasi, seperti Sungai Gajah Putih, Kali Pepe dan sebagainya,” ujar Supriyanto yang juga menjabat Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRD tersebut, Senin (23/7/2012).

    Ketua DPRD Kota Solo, YF Sukasno, menyebutkan dalam KUPA-PPAS 2012, TAPD telah mengusulkan satu unit backhoe berukuran kecil. “Harga satu unitnya [backhoe] diperkirakan sekitar Rp1,3 miliar sampai Rp1,4 miliar,” ungkap Sukasno ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya.

    Melalui pembahasan KUPA-PPAS, Sukasno mengatakan akan mencermati lebih lanjut usulan tersebut. Bahkan jika anggaran memungkinkan, DPRD akan mengusulkan agar Pemkot membeli dua unit backhoe. “Ya karena persoalan pendangkalan sungai atau kali ini kami nilai cukup mendesak,” katanya.

    Sukasno menyebutkan beberapa kali yang membutuhkan penanganan antara lain di bagian selatan ada Kali Wingko, bagian timur Sungai Bengawan Solo, bagian barat Kali Anyar dan Kali Pepe. “Selain itu ada Kali Sonto, Kali Gajah Putih, serta kali-kali kecil, termasuk kali yang ada di belakang Terminal Tirtonadi,” imbuh dia.

    Wakil Ketua DPRD Kota Solo, Muhammad Rodhi menambahkan DPRD bisa mengusulkan satu unit backhoe lagi jika anggaran dinilai memungkinkan.

    “Tentunya melihat kemampuan anggarannya. Kalau itu [pengadaan backhoe] dinilai mendesak dan anggarannya mencukupi, maka bisa disetujui di APBDP,” tandasnya.


    Berita Senin, 23/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • RAMADHAN: Dari Bagasi Mobil Pak Wali Harapan Mereka Terpenuhi
  • Wah, Ternyata Ada Sumur Bersejarah di Dalam Pasar Kliwon!
  • HIBURAN MALAM: Saat Ramadan, Tempat Hiburan pun Hening
  • DPRD Desak Pencairan Dana GTT/PTT
  • BANSOS Santunan Kematian Tetap Dipertahankan
  • RAMADHAN: Dari Bagasi Mobil Pak Wali Harapan Mereka Terpenuhi

    Berita Kota Solo - RAMADHAN: Dari Bagasi Mobil Pak Wali Harapan Mereka Terpenuhi
    Belasan perempuan paruh baya itu langsung berdiri dan mendekat saat melihat sosok kurus berjas hitam yang tak lain adalah Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi) muncul dari salah satu pintu keluar lobi kantor walikota di Kompleks Balaikota Solo, Senin (23/7/2012) siang.

    Rupanya sudah cukup lama mereka duduk menunggu di dekat mobil Toyota Camry berpelat nomor AD 1 A yang diparkir di bawah peneduh yang menghubungkan teras kantor Walikota dengan Pendapi Gede. Tampak pula beberapa di antara mereka yang membawa anak-anak. Pakaian dan kerudung mereka sedikit lusuh dan kaki mereka hanya beralas sandal jepit. Tanpa menunggu mereka langsung mengerumuni mobil dinas orang nomor satu di Kota Solo itu.

    Namun karena ada beberapa tamu yang ingin menemuinya, Jokowi tak sempat memperhatikan mereka. Hanya ajudan dan sopirnya yang langsung membuka bagasi belakang mobil dan mengambil bungkusan beras dari dalamnya, lalu membagikannya pada orang-orang itu. Selama ini, bungkusan beras memang seolah sudah menjadi barang wajib yang selalu dibawa Jokowi di bagasi mobilnya. Bahkan tak jarang, beras-beras itu sampai harus dinaikkan ke jok belakang di samping tempat duduk Jokowi.

    Para perempuan yang menerima sedekah beras itu berbalik dengan wajah sumringah dan mulut mengucap terima kasih seusai menerima beras. Meski hanya sekitar 5 kg per orang, bagi mereka beras itu sangat bermanfaat. Terutama di bulan Ramadhan ini dan menjelang Lebaran ini di mana harga beras di pasar bagi mereka sangatlah mahal.

    “Saya seorang janda. Anak saya di rumah tiga orang dan semua masih usia sekolah. Beras ini sangat berarti bagi kami sekeluarga,” ujar salah satu dari perempuan itu, Warsiyem, 45, warga Losari, Kelurahan Semanggi, kepada Solopos.com. Hal senada dikatakan Kromo. Perempuan berusia 60 tahun itu mengatakan dirinya kebetulan sedang mengurus pembuatan kartu program pemeliharaan kesehatan masyarakat Solo (PKMS) ketika diajak teman-temannya meminta sedekah kepada walikota. “Ya, kami ini dari kaum duafa. Kami dengar Pak Jokowi sering bagi-bagi beras. Waktu melihat mobilnya diparkir kami menunggu saja,” ujarnya sambil menunjukkan KTP lusuh di tangannya.

    Bersama tetangga-tetangganya yang kurang mampu, Warsiyem mengakui setiap bulan Ramadan sering meminta sedekah kepada orang-orang, terutama pejabat dan tokoh masyarakat. Biasanya mereka menggabungkan diri dengan kelompok pengajian dan mendatangi acara pengajian yang diadakan oleh para pengusaha maupun tokoh masyarakat lainnya. Sebab menurut mereka, dalam acara semacam hampir selalu ada pembagian beras, atau sembako lainnya.

    Diakui Warsiyem, hal itu memang berat, berharap sedekah dari orang-orang. Namun impitan ekonomi membuatnya harus menanggalkan rasa malu. Apalagi ketika perut lapar anak-anak mereka menjerit minta diisi. “Ini untuk memenuhi kebutuhan kami sendiri. Begitu sampai rumah langsung saya masak,” ujarnya.


    Berita Senin, 23/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • Wah, Ternyata Ada Sumur Bersejarah di Dalam Pasar Kliwon!
  • HIBURAN MALAM: Saat Ramadan, Tempat Hiburan pun Hening
  • DPRD Desak Pencairan Dana GTT/PTT
  • BANSOS Santunan Kematian Tetap Dipertahankan
  • LIMA MOBIL: Anggaran Mobdin Diusulkan di APBD Perubahan Hanya Rp1,3 Miliar
  • Wah, Ternyata Ada Sumur Bersejarah di Dalam Pasar Kliwon!

    Berita Kota Solo - Wah, Ternyata Ada Sumur Bersejarah di Dalam Pasar Kliwon!
    Bangunan Pasar Kliwon yang kini tengah dibongkar untuk direvitalisasi ternyata menyimpan sebuah jejak sejarah yang sangat penting. Di dalam pasar tersebut ada sebuah sumur tua yang diyakini terkait cikal bakal lahirnya nama Kelurahan Kedunglumbu yang terkenal dengan sumber mata airnya.

    Sumur tua tersebut saat ini memang sudah tak terlihat lagi. Sejumlah warga setempat menuturkan, sumur sumber air itu sengaja ditimbun ketika akan dibangun Pasar Kliwon sebelum tahun 1950-an. Penimbunan dilakukan dengan cara menutup di sekeliling mulut sumur dengan cor beton. Meski demikian, warga setempat masih menjaga keberadaan situs tersebut dengan menggelar upacara adat. Warga juga mempercayai sumur tersebut dengan sekian cerita animisme yang mengitarinya.

    “Dulu, tiap malam tertentu, warga membersihkan sambil membawa sesajian,” papar Marwanto, salah satu warga yang sempat tinggal di samping bangunan Pasar Kliwon kepada Solopos.com.

    Marwanto tak menampik, sumur-sumur di Kelurahan Kedunglumbu memiliki kejernihan dan volume air yang melimpah. Bahkan di musim hujan sekalipun, air sumur melimpah hingga bisa diambil dengan gayung. “Ketika musim kemarau, air sumur warga tak pernah surut,” paparnya.

    Warga lainnya, Sriyanto yang tinggal di samping Pasar Kliwon tersebut membenarkan adanya sumur tua yang tertimbun di dalam bangunan Pasar Kliwon. Ia mengaku, sumur tersebut berada di sekitar baris ketiga los Pasar Kliwon yang telah dibongkar saat ini. “Kalau dibongkar, pasti masih ada sumur itu. Sumurnya cukup lebar kok,” paparnya.

    Pegiat Komunitas Peduli Cagar Budaya Nusantara (KPCBN) HM Sungkar menegaskan, sumur tua tersebut merupakan cikal bakal lahirnya nama Kelurahan Kedunglumbu. Sumur tua itu telah ada jauh sebelum ada bangunan pasar di atasnya. “Itu situs yang mesti dijaga. Sekarang ini, menurut kami sangat tepat jika sumur itu dihadirkan kembali sebagai bagian dari penanda Kota Solo,” papar warga Kedunglumbu ini.

    Apalagi, imbuhnya, Pemkot Solo saat ini tengah merevitalisasi bangunan Pasar Kliwon. Dengan menghadirkan kembali sumur tua itu, Sungkar berharap situs-situs bersejarah bisa terawat. “Jangan malah dibiarkan atau ditimbun lagi. Dihadirkan di dalam pasar tentu akan punya daya tarik tersendiri,” paparnya.


    Berita Senin, 23/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • HIBURAN MALAM: Saat Ramadan, Tempat Hiburan pun Hening
  • DPRD Desak Pencairan Dana GTT/PTT
  • BANSOS Santunan Kematian Tetap Dipertahankan
  • LIMA MOBIL: Anggaran Mobdin Diusulkan di APBD Perubahan Hanya Rp1,3 Miliar
  • LOKASI PKL TAKJIL Dipantau
  • HIBURAN MALAM: Saat Ramadan, Tempat Hiburan pun Hening

    Berita Kota Solo - HIBURAN MALAM: Saat Ramadan, Tempat Hiburan pun Hening
    Keheningan terlihat di sejumlah tempat hiburan di Solo. Pub dan kafe yang biasa ramai didatangi pengunjung tutup sejenak. Tempat hiburan yang identik dengan gemerlap malam itu terlihat sepi tak berpenghuni. Hanya ada satu lampu penerang sekadarnya.

    Bahkan, di salah satu pub dekat Terminal Tirtonadi, suasana malam di sana cukup membuat merinding, pasalnya tak ada satu pun lampu yang dihidupkan untuk penerangan. Padahal biasanya, di sepanjang jalan menuju terminal terdapat beberapa tempat karaoke dadakan. “Wah karaoke di sini [wilayah Gilingan] enggak ada yang buka Mbak. Mau karaokean ya? Besok saja habis puasa,” ucap Warno, salah satu tukang becak yang biasa mangkal di dekat Terminal Tirtonadi, Sabtu (23/7/2012) malam.

    Hal serupa juga terjadi di salah satu tempat hiburan di Jebres. Lokasi yang biasanya digunakan sebagian orang untuk karaoke sembari menenggak minuman beralkohol itu juga nampak sepi. Hanya ada dua satpam yang berjaga di depan gedung. Di dekat pintu masuk terdapat pengumuman yang isinya memberitahukan ihwal penutupan tempat hiburan itu.

    Ketika Solopos.com menelusuri tempat hiburan lain di Kota Solo hingga sekitar pukul 22.20 WIB, memang tak ada satu pun yang beroperasi. Terlebih klub-klub malam yang sudah cukup besar di Solo, pintu gerbang masing-masing lokasi itu tertutup rapat dengan gembok besar. “Selama puasa ini karaokean di sini [sekitar Sriwedari] tutup. Mereka menghormati yang sedang puasa,” ucap pedagang asongan di sekitar Museum Radya Pustaka, Sabtu malam.

    Toleransi umat beragama di Kota Budaya ini memang perlu diacungi jempol. Anggota tim gabungan Muspida Kota Solo yang terus melakukan pantauan mengaku sejauh ini tak menemukan pelanggaran Peraturan Derah (Perda) Kota Solo No 4/2002 tentang usaha dan hiburan (URHU) itu. “Ya sejauh ini Solo amna, tidak ada satu pun yang melanggar aturan,” ucap perwakilan dari Poresta Solo, AKP Edison Panjaitan.

    Bahkan, tempat hiburan di Pasar Gede tak hanya ditutup awal Ramadhan dan seminggu menjelang Lebaran, namun tutup hingga sebulan. Kafe yang biasa dibuka pukul 23.00 WIB itu setiap malam memang ramai pengunjung. Namun demi toleransi beragama, pemilik pub menutup tempat tersebut hingga sebulan. “Kata pegawainya kemarin, akan ditutup sampai satu bulan untuk menghormati yang puasa,” ucap salah satu pedagang di Pasar Gede, Purwanti, Minggu (22/7/2012).


    Berita Minggu, 22/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • DPRD Desak Pencairan Dana GTT/PTT
  • BANSOS Santunan Kematian Tetap Dipertahankan
  • LIMA MOBIL: Anggaran Mobdin Diusulkan di APBD Perubahan Hanya Rp1,3 Miliar
  • LOKASI PKL TAKJIL Dipantau
  • RAMADAN, PKL Manahan Ubah Waktu Jualan
  • DPRD Desak Pencairan Dana GTT/PTT

    Berita Kota Solo - DPRD Desak Pencairan Dana GTT/PTT
    SOLO – Kalangan DPRD Kota Solo mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) segera mencairkan tunjangan yang diperuntukkan bagi guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap (PTT) [tenaga honorer] senilai Rp100.000/orang/bulan.

    Ketua DPRD Kota Solo, YF Sukasno, mengemukakan hingga memasuki triwulan ketiga 2012 ini, pihaknya memperoleh informasi bahwa tunjangan bagi GTT/PTT tersebut belum cair hingga mereka belum memperoleh haknya. “Kasihan kan. Padahal tunjangan tersebut mereka butuhkan. Beberapa bahkan ada yang sudah menyampaikan itu kepada saya,” ungkap Sukasno.

    Sayangnya, Sukasno mengaku tidak mengetahui persis total nilai anggaran yang telah dialokasikan di APBD 2012 ini berikut jumlah GTT/PTT di wilayah Solo ini. “Saya tidak hafal. Yang jelas mereka seharusnya masing-masing menerima Rp100.000/bulan. Dan itu sudah dialokasikan anggarannya di APBD 2012,” terang Sukasno yang juga Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRD tersebut.

    Sukasno mendesak agar Pemkot segera mencairkan dana tersebut. Mengingat seharusnya pencairan dana itu dilakukan setiap tiga bulanan atau enam bulanan. “Hla kalau sampai sekarang belum cair, ya kasihan mereka kan?” tandasnya.

    Belum cairnya anggaran GTT/PTT tersebut diakui pula oleh anggota Banggar DPRD, Abdul Ghofar Ismail. “Ya, anggaran GTT merupakan salah satu anggaran di Disdikpora [Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga] yang hingga saat ini belum terserap. Padahal seharusnya tunjangan itu bisa diberikan setiap tiga bulan atau enam bulan sekali,” ungkap Ghofar yang juga Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Solo itu.

    Ghofar mengatakan belum cairnya anggaran tersebut akan menjadi bahan evaluasi bagi Komisi IV terhadap Disdikpora. Pihaknya akan membahas lebih lanjut dengan dinas tersebut dalam rapat kerja yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat. Belum terserapnya sejumlah anggaran APBD 2012 tersebut, menurut Ghofar, dipastikan akan berpengaruh terhadap pengajuan anggaran oleh masing-masing dinas atau satuan kerja perangkat daerah (SKPD) saat pembahasan kebijakan umum perubahan anggaran dan prioritas plafon anggaran sementara (KUPA-PPAS) APBD 2012 nanti.

    “Ya tentunya dinas atau SKPD yang penyerapan anggarannya masih kecil, tentu akan menyulitkan bagi mereka sendiri untuk mengajukan anggaran lainnya,” pungkasnya.


    Berita Minggu, 22/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • BANSOS Santunan Kematian Tetap Dipertahankan
  • LIMA MOBIL: Anggaran Mobdin Diusulkan di APBD Perubahan Hanya Rp1,3 Miliar
  • LOKASI PKL TAKJIL Dipantau
  • RAMADAN, PKL Manahan Ubah Waktu Jualan
  • 21 SKPD Rapor Merah Ditenggat 2-3 Pekan
  • BANSOS Santunan Kematian Tetap Dipertahankan

    Berita Kota Solo - BANSOS Santunan Kematian Tetap Dipertahankan

    SOLO–Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memutuskan tetap mempertahankan bantuan sosial (bansos) berupa santunan kematian di APBD 2012. Alokasi bantuan senilai total Rp500 juta yang ditujukan bagi warga miskin di Kota Solo itu juga diputuskan tetap berada di pos Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans).

    Hal itu dikemukakan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Solo, Anung Indro Susanto, yang juga menjadi anggota Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), saat dimintai informasi seputar bansos santunan kematian itu, Sabtu (21/7/2012).

    Sebelumnya, TAPD berniat mencoret pos belanja tersebut lantaran mekanismenya bertentangan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No 39/2012 tentang revisi Permendagri No 32/2011 tentang Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari APBD.

    Sempat diwacanakan pengalihan anggaran santunan kematian senilai Rp500 juta itu ke pos kegiatan lain di APBD Perubahan (APBDP) 2012. Bahkan kalangan DPRD pun mengusulkan beberapa alternatif demi tetap tersalurkannya bantuan kepada warga miskin tersebut. “Keputusan untuk tetap mempertahankan adanya bantuan santunan kematian berdasarkan finalisasi Senin (16/7) lalu.

    Anggarannya tetap dipasang di Dinsosnakertrans,” ungkap Anung. Anung memastikan mekanisme pengajuan dan pencairan tidak berubah. Penerima manfaat, jelasnya, adalah keluarga atau ahli waris yang dibuktikan dengan kartu keluarga (KK) atau surat waris. “Penerimanya ya orang lain yang memiliki hubungan keluarga, kekerabatan dan bertanggung jawab. Namun harus dibuktikan dengan KK atau surat waris dari kelurahan. Itu yang menjadi argumen kami untuk menyikapi Permendagri semacam itu,” terangnya.


    Berita Sabtu, 21/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • LIMA MOBIL: Anggaran Mobdin Diusulkan di APBD Perubahan Hanya Rp1,3 Miliar
  • LOKASI PKL TAKJIL Dipantau
  • RAMADAN, PKL Manahan Ubah Waktu Jualan
  • 21 SKPD Rapor Merah Ditenggat 2-3 Pekan
  • KENDARAAN DINAS Pemkot Bakal Ditambah Lagi
  • LIMA MOBIL: Anggaran Mobdin Diusulkan di APBD Perubahan Hanya Rp1,3 Miliar

    Berita Kota Solo - LIMA MOBIL: Anggaran Mobdin Diusulkan di APBD Perubahan Hanya Rp1,3 Miliar

    SOLO- Pemkot Solo berencana membeli mobil dinas baru. Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Budi Suharto, menegaskan anggaran untuk pengadaan mobil dinas (mobdin) yang diusulkan dalam APBD Perubahan 2012 hanya Rp1,3 miliar. Anggaran itu akan dipakai membeli lima mobil.

    Sedangkan mengenai penggabungan anggaran pembelian mobdin itu dengan anggaran kunjungan kerja (kunker) pimpinan dan anggota DPRD, menurut Budi, hal itu karena memang pos rekeningnya satu, yakni urusan wajib bidang otonomi daerah. “Jangan sampai timbul kesan, kami hendak mengakali anggaran pengadaan mobdin karena menggabungkannya dengan anggaran kunker. Tapi memang itu satu nomenklatur,” jelas Budi, saat diwawancarai wartawan di balaikota, Jumat (20/7/2012).

    Lebih jauh, Budi mengungkapkan, urusan wajib otonomi daerah dengan anggaran Rp7,3 miliar itu tidak hanya untuk pengadaan mobdin dan kunker DPRD, melainkan juga untuk sejumlah kegiatan lain di bidang pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian. Total ada 16 kegiatan yang dibiayai dari anggaran itu.

    Mengenai pengadaan mobdin itu sendiri, Budi mengatakan untuk saat ini kebutuhannya sudah sangat mendesak. Mobil-mobil yang akan dibeli itu, yakni empat unit Toyota Kijang Innova dan satu unit Toyota Vios, dibutuhkan untuk menggantikan mobil sejumlah pejabat.

    Budi mencontohkan mobil Asisten Perekonomian Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, dan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan, merupakan pengadaan tahun 2001. Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BMPT) bahkan masih memakai mobil lungsuran dari mobdin Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika sebelum digabung dengan Dinas Perhubungan.

    “Melihat usianya, jelas kebutuhan pengadaan mobdin untuk para pejabat ini sudah mendesak dan tak bisa ditunda. Dari sisi biaya pemeliharaannya sudah sangat tinggi,” ujar Budi.

    Diberitakan sebelumnya, kalangan DPRD menyoroti usulan anggaran pengadaan mobdin untuk sejumlah SKPD yang digabungkan dengan tambahan anggaran untuk kunker pimpinan dan anggota DPRD senilai Rp7,3 miliar dalam kebijakan umum perubahan anggaran dan prioritas plafon anggaran sementara (KUPA-PPAS) 2012.

    Ketua DPRD, YF Soekasno, berpendapat anggaran pengadaan mobdin itu tidak seharusnya digabungkan dengan anggaran kunker. Sebab, itu merupakan dua hal yang berbeda. Selain itu, Soekasno menilai anggaran itu terlalu besar.


    Berita Jumat, 20/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • LOKASI PKL TAKJIL Dipantau
  • RAMADAN, PKL Manahan Ubah Waktu Jualan
  • 21 SKPD Rapor Merah Ditenggat 2-3 Pekan
  • KENDARAAN DINAS Pemkot Bakal Ditambah Lagi
  • JELANG RAMADAN: Tim Gabungan Pemkot Solo Sidak Minuman Beralkohol
  • LOKASI PKL TAKJIL Dipantau

    Berita Kota Solo - LOKASI PKL TAKJIL Dipantau

    SOLO–Sejumlah lokasi yang menjadi pemusatan para pedagang kaki lima (PKL) penjual makanan berbuka puasa (takjil) selama Ramadan di Kota Solo bakal dipantau ketat. Mereka dilarang menggelar dagangan di badan jalan.

    Selain itu, Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Kota Solo juga menandai sedikitnya enam titik yang diperkirakan bakal terjadi pasar tumpah pada H-7 hingga H+7 Lebaran. Enam titik tersebut adalah Pasar Kembang, Pasar Klewer, Pasar Kadipolo, Pasar Singosaren, Pasar Gede dan Pasar Joglo di Kadipiro.

    “Kami sudah berkoordinasi dengan Satpol PP, Dishub [Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika] dan UPTD Perparkiran untuk langkah-langkah antisipasi. Para kepala pasar juga sudah kami kumpulkan dan kami beri pengarahan,” jelas Kepala DPP Solo, Subagiyo, kepada Solopos.com, Kamis (19/7/2012).

    Subagiyo menjelaskan untuk PKL takjil, pihaknya mewaspadai dua lokasi yang biasa menjadi pemusatan, yakni di sekitar Bundaran Gladak dan sekitar Stadion Manahan. Meskipun tidak menutup kemungkinan pula pengawasan di tempat-tempat lain. PKL takjil itu diminta untuk tidak berdagang di badan jalan, melainkan hanya boleh di trotoar atau jalur lambat. Sedangkan pedagang takjil di sekitar Stadion Manahan hanya boleh di pinggir Jl Menteri Supeno di sisi utara stadion.

    “Untuk pasar tumpah, solusinya jika meluber sampai ke jalan, para kepala pasar kami minta untuk mengarahkan mereka ke lapangan parkir atau tempat kosong lainnya di pasar. Yang penting jangan sampai meluber ke jalan,” paparnya.

    Sementara itu, Kepala Satpol PP Solo, Tri Puguh Priyadi, membenarkan memang ada rencana patroli untuk PKL takjil maupun antisipasi pasar tumpah.


    Berita Jumat, 20/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • RAMADAN, PKL Manahan Ubah Waktu Jualan
  • 21 SKPD Rapor Merah Ditenggat 2-3 Pekan
  • KENDARAAN DINAS Pemkot Bakal Ditambah Lagi
  • JELANG RAMADAN: Tim Gabungan Pemkot Solo Sidak Minuman Beralkohol
  • TARIF PARKIR: Mainkan Tarif Selama Lebaran, Jukir Akan Dipolisikan
  • RAMADAN, PKL Manahan Ubah Waktu Jualan

    Berita Kota Solo - RAMADAN, PKL Manahan Ubah Waktu Jualan

    SOLO--Selama Ramadan, sejumlah pedagang kaki lima (PKL) yang menjajakan kuliner di Selter Manahan memilih mengubah jam berjualan. Hal ini dilakukan agar mereka tetap meraup untung selama Ramadan.

    Salah satu pedagang di Selter Manahan, Ny Darto, mengatakan dirinya bakal menjual barang dagangannya mulai pukul 15.00 WIB- 18.00 WIB.

    “Dari tahun ke tahun, selama Ramadan saya waktu jualan saya ubah. Biasanya kan berjualan di pagi, nanti menjadi sore. Ya biar barang dagangan saya laku. Namun, untuk barang dagangan nanti saya kurangi dari hari biasanya,” ungkap penjual es sari kacang ijo tersebut, Kamis (19/7/2012).

    Pengurangan jumlah barang dagangan tersebut, ungkap Ny Darto, lantaran banyaknya pedagang dadakan yang berjualan di sekitar Selter Manahan. “Kalau Ramadan saingannya banyak. Biasanya di seberang jalan selter ini, banyak sekali orang yang menjual kolak atau menu berbuka lainnya,” ujarnya.

    Sementara itu, PKL lainnya, Ny Pungki, bakal membuka lapaknya lebih lama dibanding hari biasanya. “Hari biasa, saya berjualan mulai pukul 07.00 WIB- 13.00 WIB, sorenya kembali lagi ke sini. Saat Ramadan nanti, saya berjualan dari pagi sampai malam, ya agar barang dagangan saya laku seperti hari biasa bahkan lebih laris,” ungkap pedagang roti bakar tersebut.


    Berita Jumat, 20/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • 21 SKPD Rapor Merah Ditenggat 2-3 Pekan
  • KENDARAAN DINAS Pemkot Bakal Ditambah Lagi
  • JELANG RAMADAN: Tim Gabungan Pemkot Solo Sidak Minuman Beralkohol
  • TARIF PARKIR: Mainkan Tarif Selama Lebaran, Jukir Akan Dipolisikan
  • DISOROT DPRD: Serapan Anggaran 21 SKPD Kota Solo di Bawah 1%