MASJID AL WUSTHO: Takmir Diminta Ajukan 2 Proposal Pengajuan Dana Rehab

Berita Kota Solo - MASJID AL WUSTHO: Takmir Diminta Ajukan 2 Proposal Pengajuan Dana Rehab
SOLO - Takmir Masjid Al Wustho diminta mempersiapkan dua proposal terkait pengajuan rehab masjid tersebut. Dua proposal itu berisi rincian rehab dengan skala besar dan kecil.

Hal itu disampaikan Ketua DPRD Solo, YF Sukasno, saat mendatangi takmir masjid, Rabu (25/7/2012). Diungkapkannya, rehab masjid dengan skala kecil bakal dipihaki melalui APBD-Perubahan 2012. Sedangkan rehab besar bakal diajukan untuk mendapat pemihakan dari APBN 2013. “Karena APBD Kota Solo terbatas. Selain itu, bangunan ini termasuk BCB [Benda Cagar Budaya], untuk rehab besar tentu sumber dananya dari APBN,” jelasnya.

Disinggung konsultasi dengan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3), Sukasno menyatakan hal tersebut menjadi kewenangan Pemkot. “Kami harapkan takmir bisa konsultasi ke Pemkot terkait teknis rehab dari BP3,” tuturnya.

Ketua Takmir Masjid Al Wustho, M Thoha Musthofa, mengungkapkan rehab kecil bakal menelan biaya senilai Rp200 juta hingga Rp300 juta. Rehab tersebut dilakukan untuk mengganti kayu kanopi yang mengelilingi bangunan utama masjid.
“Kayu-kayunya sudah banyak yang rapuh. Dulu kami pernah memperbaikinya secara swadana, tetapi baru mendapat beberapa titik akhirnya berhenti. Karena bahan yang digunakan untuk mengganti harus kayu jati tua dan harganya mahal,” katanya. Selain itu, Thoha menjelaskan untuk rehab kecil pihaknya juga mengajukan penggantian keramik tempat wudu pria serta membantu penyelesaian perbaikan paving yang saat ini dikerjakan secara swadana.

Sementara itu, terkait rehab besar yang bakal diajukan untuk mendapat alokasi dari APBN 2013, Thoha mengungkapkan pihaknya mengusulkan untuk melakukan penggantian atap masjid. “Atap kami usulkan dikembalikan seperti bangunan semula, berupa sirap,” terangnya.

Thoha menuturkan berdasarkan perhitungan yang dilakukan 2009 silam, penggantian atap masjid dari genting menjadi sirap tersebut diperkirakan menghabiskan dana Rp1 miliar. “Dari perhitungan mendekati 2009 lalu, harganya sekitar Rp1 miliar. Kalau dinominalkan sekarang yang bisa lebih dari dana tersebut,” ungkapnya.

Di sisi lain, Thoha mengungkapkan selama ini hampir saban tahun pihaknya mendapat dana hibah senilai Rp1,5 juta/tahun. Namun, dana tersebut sangat minim untuk dimanfaatkan guna perbaikan masjid. “Dana tersebut kami sampaikan ke poliklinik saja. Tidak cukup untuk memperbaiki bangunan masjid,” tuturnya.


Berita Rabu, 25/7/2012 - sumber: Solopos

Berita Lainnya:
  • PETASAN: Warga Pasar Kliwon Terganggu Pesta Mercon di Alkid
  • PROMOSI SOLO: BPPIS Dilantik, Walikota Minta Fokus Pada Segmen Pasar
  • SANTUNAN KEMATIAN: Minim, Peminat Santunan Kematian
  • DISKUSI Tentang Perempuan, Kota dan Air Bersih
  • DPRD SAYANGKAN TAPD Hanya Ajukan Pembelian 1 Backhoe