RAMADHAN: Dari Bagasi Mobil Pak Wali Harapan Mereka Terpenuhi

Berita Kota Solo - RAMADHAN: Dari Bagasi Mobil Pak Wali Harapan Mereka Terpenuhi
Belasan perempuan paruh baya itu langsung berdiri dan mendekat saat melihat sosok kurus berjas hitam yang tak lain adalah Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi) muncul dari salah satu pintu keluar lobi kantor walikota di Kompleks Balaikota Solo, Senin (23/7/2012) siang.

Rupanya sudah cukup lama mereka duduk menunggu di dekat mobil Toyota Camry berpelat nomor AD 1 A yang diparkir di bawah peneduh yang menghubungkan teras kantor Walikota dengan Pendapi Gede. Tampak pula beberapa di antara mereka yang membawa anak-anak. Pakaian dan kerudung mereka sedikit lusuh dan kaki mereka hanya beralas sandal jepit. Tanpa menunggu mereka langsung mengerumuni mobil dinas orang nomor satu di Kota Solo itu.

Namun karena ada beberapa tamu yang ingin menemuinya, Jokowi tak sempat memperhatikan mereka. Hanya ajudan dan sopirnya yang langsung membuka bagasi belakang mobil dan mengambil bungkusan beras dari dalamnya, lalu membagikannya pada orang-orang itu. Selama ini, bungkusan beras memang seolah sudah menjadi barang wajib yang selalu dibawa Jokowi di bagasi mobilnya. Bahkan tak jarang, beras-beras itu sampai harus dinaikkan ke jok belakang di samping tempat duduk Jokowi.

Para perempuan yang menerima sedekah beras itu berbalik dengan wajah sumringah dan mulut mengucap terima kasih seusai menerima beras. Meski hanya sekitar 5 kg per orang, bagi mereka beras itu sangat bermanfaat. Terutama di bulan Ramadhan ini dan menjelang Lebaran ini di mana harga beras di pasar bagi mereka sangatlah mahal.

“Saya seorang janda. Anak saya di rumah tiga orang dan semua masih usia sekolah. Beras ini sangat berarti bagi kami sekeluarga,” ujar salah satu dari perempuan itu, Warsiyem, 45, warga Losari, Kelurahan Semanggi, kepada Solopos.com. Hal senada dikatakan Kromo. Perempuan berusia 60 tahun itu mengatakan dirinya kebetulan sedang mengurus pembuatan kartu program pemeliharaan kesehatan masyarakat Solo (PKMS) ketika diajak teman-temannya meminta sedekah kepada walikota. “Ya, kami ini dari kaum duafa. Kami dengar Pak Jokowi sering bagi-bagi beras. Waktu melihat mobilnya diparkir kami menunggu saja,” ujarnya sambil menunjukkan KTP lusuh di tangannya.

Bersama tetangga-tetangganya yang kurang mampu, Warsiyem mengakui setiap bulan Ramadan sering meminta sedekah kepada orang-orang, terutama pejabat dan tokoh masyarakat. Biasanya mereka menggabungkan diri dengan kelompok pengajian dan mendatangi acara pengajian yang diadakan oleh para pengusaha maupun tokoh masyarakat lainnya. Sebab menurut mereka, dalam acara semacam hampir selalu ada pembagian beras, atau sembako lainnya.

Diakui Warsiyem, hal itu memang berat, berharap sedekah dari orang-orang. Namun impitan ekonomi membuatnya harus menanggalkan rasa malu. Apalagi ketika perut lapar anak-anak mereka menjerit minta diisi. “Ini untuk memenuhi kebutuhan kami sendiri. Begitu sampai rumah langsung saya masak,” ujarnya.


Berita Senin, 23/7/2012 - sumber: Solopos

Berita Lainnya:
  • Wah, Ternyata Ada Sumur Bersejarah di Dalam Pasar Kliwon!
  • HIBURAN MALAM: Saat Ramadan, Tempat Hiburan pun Hening
  • DPRD Desak Pencairan Dana GTT/PTT
  • BANSOS Santunan Kematian Tetap Dipertahankan
  • LIMA MOBIL: Anggaran Mobdin Diusulkan di APBD Perubahan Hanya Rp1,3 Miliar