Bantuan Sembako Keraton Tak Jelas, Warga Sekitar Bergejolak

Berita Kota Solo - Bantuan Sembako Keraton Tak Jelas, Warga Sekitar Bergejolak

SOLO--Ribuan warga miskin di sekitar Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat bergejolak menjelang Lebaran. Penyebabnya, mereka yang dijanjikan bakal menerima bantuan berupa sembilan bahan pokok (sembako) oleh Dwitunggal Keraton hingga kini tak kunjung terwujud.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Rabu (15/8/2012), jumlah warga miskin yang didata dan dijanjikan mendapatkan bantuan sembako oleh Dwitunggal Keraton mencapai 11.000-an keluarga. Mereka adalah warga yang tinggal di wilayah kelurahan yang dilintasi kerbau bule keturunan Kiai Slamet dalam peringatan kirab 1 Sura. Rencananya, pemberian paket sembako pada pertengahan Ramadan. Namun, karena sejumlah kendala teknis, acara tersebut urung dilaksanakan hingga kini.

Celakanya, warga miskin di kawasan di wilayah Kecamatan Pasar Kliwon telanjur menerima sosialisasi pembagian sembako tersebut. Bahkan, pengurus RT/ RW serta Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) di sejumlah kelurahan juga telah diminta mendata dan menyerahkan hasil rekap data kepada panitia pembagian sembako. “Saat ini, warga kami semua bergejolak. Kenapa sembako yang dijanjikan Sinuhun Tejdowulan tak kunjung diberikan,” kata pengurus LPMK Kedunglumbu, HM Sungkar kepada Solopos.com, Rabu (15/8).

Sungkar mengaku telah bertanya langsung kepada KGPH Dipokusumo terkait masalah itu. Indikasinya, kata Sungkar, pihak Dwitunggal tertipu oleh panitia dari pihak ketiga. Sumber Solopos.com menyebutkan, pihak ketiga itu ialah LSM atau Ormas dengan nama Lembaga Pemantau Independen Indonesia (LPII).

“Saya kasihan pada Sinuhun Tedjowulan jika memang itu penipuan. Kalau memang tak jadi ada acara pembagian sembako, mestinya warga dikumpulkan lagi. Biar warga tak bergejolak seperti ini,” kata Sungkar.

Menanggapi hal itu, Humas Dwitunggal, KRH Bambang Pradotonagoro menyatakan, saat ini pihaknya tengah mencari keberadaan panitia tersebut lantaran kini mereka yang menjanjikan bakal memberi sembako tak nampak batang hidungnya. Bambang bahkan mengancam akan menunutut secara hukum atas tindakan panitia tersebut yang secara terang-terangan mencemarkan nama baik Keraton. “Saya sedang mencari panitianya. Saya akan seret ke meja hijau,” ancam Bambang.

Senada dengan KGPH Dipokusumo. Adik Tedjowulan ini mengaku hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi yang valid atas kepanitiannya. Kemungkinan, ia akan menunda acara pembagian sembako seusai Lebaran.

Sementara itu, KGPH Suryo Wicaksono melihat persoalan tersebut lebih pada belum terbentuknya kabinet Dwitunggal yang sah. Akibatnya, program-program Dwitunggal kepada warga sekitar Keraton dan juga para abdi dalem selama ini tak bisa berjalan mulus. “Kalau kabinet belum ada, bagaimana nanti pertanggungjawbannya jika kami membagikan sembako,” paparnya.


Berita Rabu, 15/8/2012 22:03 - sumber: Solopos

Berita Lainnya:
  • KAGAMA Bagi Sarung, Tukang Becak & Duafa Mengantre
  • KASUS KORUPSI KORLANTAS: Forbes BEM se-UNS Gelar Aksi
  • Mantu dan Sakit Biasa Jadi Alasan PNS Bolos
  • TERMINAL TIRTONADI Sediakan Rest Area Sopir
  • Walah, Anggota DPRD Kok Terima Raskin?!