DAMPAK SIEM 2012: Pengelola Balekambang Minta Jaminan

Berita Kota Solo - DAMPAK SIEM 2012: Pengelola Balekambang Minta Jaminan

SOLO–Rencana penyelenggaraan Solo International Ethnic Music (SIEM) 2012 di Taman Balekambang masih menyisakan pro-kontra. Ketua DPRD Kota Solo, YF Sukasno mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) merespons permasalahan itu dengan memanggil semua pihak terkait, baik panitia penyelenggara maupun sejumlah elemen yang menolak diselenggarakannya SIEM di taman itu.

Sementara dari jajaran UPTD Kawasan Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Solo, bakal meminta jaminan kepada panitia untuk mengantisipasi kerusakan di Taman Balekambang pascapenyelenggaraan SIEM.

Saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Taman Balekambang, Senin (18/6/2012), Sukasno menyampaikan perlu ada pemahaman bersama antara Pemkot, panitia SIEM dengan sejumlah elemen masyarakat yang memiliki perhatian terhadap keberadaan taman tersebut, terkait rencana penyelenggaraan pertunjukan musik etnik tingkat internasional itu. Penolakan datang dari kalangan pecinta lingkungan hidup, serta seniman dan budayawan Solo.

Kepala UPTD Kawasan Wisata, Endang Sri Murniyati mengemukakan pihaknya telah berkonsultasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) mengenai pengamanan flora dan fauna di taman itu.

“Sebenarnya tidak ada masalah. Dari konsultasi dengan BKSDA, justru disarankan tidak perlu memindahkan satwa-satwa yang ada di sini. Hal itu dengan mempertimbangkan bahwa hewan-hewan itu sudah terbiasa sosialisasi dengan pengunjung. Proses memindahkan hewan-hewan itu justru dikhawatirkan akan membuat mereka stres,” terangnya.

Sedangkan untuk melindungi flora, pihaknya akan membuatkan pagar dari bambu.
Namun untuk menjamin tidak ada kerusakan pascapenyelenggaraan SIEM, Endang menjelaskan pihaknya akan meminta jaminan kepada panitia.

“Ya memang ada semacam uang jaminan, untuk menjamin bahwa setelah penyelenggaraan kegiatan itu tidak ada kerusakan di Taman Balekambang. Itu langkah antisipasi kami. Jadi kalau ada kerusakan ya dapat diganti dengan uang jaminan itu. Jangan sampai nanti mereka yang pesta mosok kami yang cuci piring?” tandasnya.


Berita Senin, 18/6/2012 - sumber: Solopos

Berita Lainnya:
  • ESEMKA: Lolos Prauji Emisi, Esemka Rajawali Diminta Kurangi Bobot
  • SARIPETOJO: Bangunan Bekas Rumah Dinas Diharapkan Jadi Museum
  • JUMENENGAN: Pintu Kori Kamandungan Akhirnya Dibuka
  • TEDJOWULAN pun “Mbrobos” Pagar untuk Bisa Salat Jumat
  • E-KTP: 2 Alat Rusak, Distribusi e-KTP Tersendat