PETASAN: Warga Pasar Kliwon Terganggu Pesta Mercon di Alkid

Berita Kota Solo - PETASAN: Warga Pasar Kliwon Terganggu Pesta Mercon di Alkid

SOLO- Warga di Kelurahan Gajahan, Baluwarti, serta Gurawan, Pasar Kliwon diresahkan oleh suara keras petasan setiap malam di Alun-Alun Kidul (Alkid) Keraton Kasunanan Surakata.

Warga mendesak aparat polisi agar menggelar patroli rutin di kawasan Alkid lantaran jumlah penyulut petasan tak terhitung banyaknya. “Warga tak bisa berbuat apa-apa, sebab jumlah pengunjung Alun-Alun Kidul sangat banyak,” kata Ketua Karangtaruna Kelurahan Gajahan, M Ridho kepada Solopos.com, Rabu (25/7/2012).

Menurut Ridho, suara petasan itu diduga disulut dari kembang api yang disertai bunyi petasan di ujungnya. Sebab, setiap kali terdengar suara melengking panjang, selalu disertai suara keras yang mengejutkan warga yang tinggal di sekitar Alkid.

“Ketenangan warga sekitar sangat terusik. Bahkan, banyak warga yang memiliki orangtua berusia lanjut usia dan bayi marah-marah lantaran kaget dengan suara mercon dari Alun-Alun Kidul,” paparnya.

Suara petasan, kata Ridho, mulai terdengar setelah pukul 20.00 WIB. semakin malam, suara petasan itu saling bersahutan layaknya pesta mercon di malam hari. “Sekitar pukul 22.00 WIB, baru reda. Namun, habis salat tarawih, suara mercon dar-der-dar-der sangat meresahkan warga,” ujarnya.

Terkait itulah, Ridho meminta aparat polisi setempat agar menggelar patroli tiap malam di kawasan Alkid. Sebab, jika tak ada polisi yang patroli atau mengingatkan larangan main petasan di Alkid, suara petasan akan sulit dibendung. “Minimal, polisi keliling di alun-alun tiap malam khusus saat Ramadan. Biar warga juga tenang,” ungkapnya.

Menanggapi hal itu, Ketua Forum Kemitraan Perpolisian Masyarakat (FKPM) Pasar Kliwon, Syahrurrozi menegaskan bahwa tanggungjawab mengingatkan permainan petasan sebenarnya bukan hanya aparat polisi. Namun, semua warga, termasuk tokoh masyarakat, tokoh agama, serta orangtua juga punya kewajiban mengingatkan bahaya kembang api dan petasan. “Sebab, itu jelas-jelas mengganggu kantibmas [keamanan, ketertiban masyarakat]. Jadi, semua harus mengingatkan,” tegasnya seraya akan terus mengingatkan bahaya mercon kepada warga.

Menurut Rozi, selama ini ada pemahaman yang salah dalam menghormati Bulan Suci Ramadan. Salah satunya ialah setiapkali datang Ramadan, penjualan petasan meningkat tajam. Padahal, katanya, main petasan itu sama dengan membikin onar masyarakat. “Jadi, kalau habis salat tarawih terus menyulut petasan, itu sama saja habis sembahyang bikin kacau masyarakat,” tegasnya.


Berita Rabu, 25/7/2012 - sumber: Solopos

Berita Lainnya:
  • PROMOSI SOLO: BPPIS Dilantik, Walikota Minta Fokus Pada Segmen Pasar
  • SANTUNAN KEMATIAN: Minim, Peminat Santunan Kematian
  • DISKUSI Tentang Perempuan, Kota dan Air Bersih
  • DPRD SAYANGKAN TAPD Hanya Ajukan Pembelian 1 Backhoe
  • RAMADHAN: Dari Bagasi Mobil Pak Wali Harapan Mereka Terpenuhi