PENATAAN PASAR KADIPOLO: Kembali Berdialog, Pedagang-DPP Capai Kesepakatan

Berita Kota Solo - PENATAAN PASAR KADIPOLO: Kembali Berdialog, Pedagang-DPP Capai Kesepakatan

SOLO–Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo kembali mengadakan pertemuan dengan puluhan pedagang oprokan serta pedagang di lantai II Pasar Kadipolo, Jumat (27/7/2012) siang, untuk membahas rencana penertiban dan penataan di pasar itu.

Pertemuan di Aula Kantor DPP Kompleks Balaikota Solo itu berlangsung cukup alot, bahkan sempat terjadi adu mulut antarpedagang hingga saling memukul meja. Belum ada kesepakatan yang diperoleh dari pertemuan yang menurut keterangan pedagang sudah kali keempat itu diadakan.

Informasi yang diperoleh Solopos.com, ada sekitar 50 pedagang oprokan di pelataran dan lantai I Pasar Kadipolo yang akan ditata dan dipindahkan ke lantai II pasar itu. Persoalan muncul karena pedagang oprokan itu menolak pindah. Belum lagi adanya resistensi dari pedagang yang selama ini telah menempati lantai II pasar itu.

Salah seorang pedagang yang telah menempati lantai II, Joko Sutrisno, bersama rekannya, Bambang Diyat Suparmanto, mengatakan masih pikir-pikir dengan konsep penataan yang disampaikan Kepala DPP, Subagiyo, dalam pertemuan itu. Mereka masih menunggu pembuktian dari DPP bahwa konsep itu tidak akan merugikan pedagang yang sudah nyaman di lantai II. Apalagi, tampaknya di antara pedagang oprokan juga belum sepakat pindah.

“Bisa dilihat tadi, ada pedagang oprokan yang berkeras tidak mau pindah. Padahal saya tahu persis dia itu dulunya punya kios tapi dijual dan dia sendiri kemudian berdagang oprokan. Itu kan tidak benar,” jelas Joko, saat ditemui wartawan seusai pertemuan.

Salah satu pedagang oprokan, Saminah, mengatakan, bersama teman-temannya tidak akan pindah kalau masih ada pembedaan perlakuan. Sebagai sesama pedagang, Saminah merasa memiliki hak yang sama.

Kepala DPP, Subagiyo, dalam pertemuan itu sudah menjelaskan mengenai kondisi di pasar itu, di mana lahan parkirnya sudah memakan badan jalan karena pelataran Pasar Kadipolo sebagian dipakai untuk berjualan. Subagiyo mengatakan jika semua sudah ditata di lantai II sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan dagangan tidak laku.

Berbagai masukan dari pedagang ditampung oleh Subagiyo. Namun belum ada kejelasan mengenai tindak lanjut pertemuan itu.


Berita Jumat, 27/7/2012 - sumber: Solopos

Berita Lainnya:
  • Yatim Mandiri Berikan Beasiswa 157 Anak Yatim
  • MASJID AL WUSTHO: Takmir Diminta Ajukan 2 Proposal Pengajuan Dana Rehab
  • PETASAN: Warga Pasar Kliwon Terganggu Pesta Mercon di Alkid
  • PROMOSI SOLO: BPPIS Dilantik, Walikota Minta Fokus Pada Segmen Pasar
  • SANTUNAN KEMATIAN: Minim, Peminat Santunan Kematian