BAKDAN ING BALEKAMBANG: Egrang dan Dakon Bangkitkan Kenangan Masa Kecil

Berita Kota Solo - BAKDAN ING BALEKAMBANG: Egrang dan Dakon Bangkitkan Kenangan Masa Kecil

Lusi dan Suryo terlihat begitu asyik dengan permainan mereka. Lusi bermain dakon sementara suaminya, Suryo, asyik mengajari anaknya memainkan salah satu instrumen gamelan, saron. Mereka duduk di selembar tikar di atas rumput Taman Balekambang, Senin (20/8).

Tak berapa lama kemudian, anak mereka yang lebih besar ikut bergabung dan meminta ayahnya mengajarinya bermain egrang. Egrang merupakan salah satu permainan keseimbangan berjalan dengan dua tongkat bambu yang masing-masing diberi pijakan kaki setinggi kurang lebih 30 cm dari tanah.

Kebetulan, di arena permainan tradisional itu disediakan cukup banyak egrang dan di antara permainan-permainan lainnya paling banyak diminati. Jarang sekali ada egrang yang menganggur cukup lama sehingga pengunjung harus mengantre.

“Benar kamu berani?” tanya Suryo kepada anak perempuannya itu, yang dijawab dengan anggukan oleh si anak.

Lalu mereka berdua mengambil egrang dan mulai berlatih. Beberapa kali si anak hampir jatuh dan setiap kali itu pula ayahnya memeganginya. Meski terlihat takut, si anak tetap tertawa gembira. Apalagi tak sedikit anak-anak, remaja bahkan orang dewasa yang sedang mencoba dan mengalami hal serupa di sekeliling mereka.

“Saya senang anak saya menyukai permainan tradisional yang ada di sini. Sebab sekarang permainan ini sudah sangat jarang dijumpai. Bagi kami sendiri, ini seperti nostalgia ke masa kecil,” ujar warga Bibis, Ngemplak, Banjarsari itu, disambut tawa isterinya.

Hal senada dikatakan Doni. Warga Gremet, Manahan tersebut mengaku senang bisa menemukan permainan itu saat berekreasi menikmati Bakdan Ing Balekambang, Senin siang itu. “Sudah lama sekali tidak melihat permainan seperti ini. Jadi teringat masa kecil dulu,” ujar Doni.

Doni mengakui tidak mudah belajar main egrang. Butuh konsentrasi, keseimbangan dan koordinasi supaya bisa berjalan cukup lama dengan egrang.

Tak hanya warga Solo yang berminat pada permainan tradisional itu. Seorang pengunjung asal Balikpapan, Kalimantan Timur, Amar Hidayat juga mengaku terpukau dengan permainan tradisional terutama egrang yang ada di Balekambang, siang itu.

“Saya belum pernah melihat apalagi memainkan egrang. Ternyata asyik sekali,” ujarnya.

Panitia Bakdan Ing Balekambang sendiri mengaku tak menyangka permainan tradisional itu banyak peminatnya. Padahal ada sejumlah permainan lain yang lebih modern yang disediakan.

“Saya lihat egrang-nya laris sekali, banyak yang berminat mencoba. Gamelan dan wayangnya juga. Bahkan wayangnya kemarin [Minggu (19/8)] ada tiga yang sobek karena terlalu dimainkan oleh anak-anak,” jelas Ketua Panitia Pelaksana Bakdan Ing Balekambang, Daryono, kepada wartawan.


Berita Senin, 20/8/2012 21:57 - sumber: Solopos

Berita Lainnya:
  • KEBERSAMAAN DI HARI LEBARAN: Umat Muslim Salat Id, Kebaktian Gereja Pun Diundur
  • Kericuhan Warnai Pembagian Sembako dan Sedekah di Balaikota Solo
  • MALAM TAKBIRAN di Solo Digelar di Berbagai Tempat
  • KEAMANAN PARKIR: BPSK Nyatakan Pengelola Parkir Tirtonadi Siap Bertanggung Jawab
  • PENEMBAKAN POS PAM SOLO: Tim Inafis Polda Jateng Olah TKP